PADANG, BARAK.ID – Kematian Shintia Indah Permatasari (25 tahun), seorang warga Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), yang tewas diduga mengakhiri hidupnya sendiri di dalam kamar penginapan syariah pada Senin, 13 November 2023, viral dan gemparkan media sosial.
Keluarga Hadi Bantah Kematian Shintia Indah Permatasari Terkait Uang Japuik
Baca Juga: Terlanjur Banjir Ucapan Duka, Shintia Balas Komentar Netizen: Saya Masih Hidup!
Shintia seharusnya akan menggelar pernikahan pada 14 Januari 2024 dengan calon suaminya, Muhammad Hadi Zulkarnain, seorang lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) berpangkat Ipda yang berdinas di Ternate, Maluku Utara.
Baca Juga: Camer Minta ‘Uang Japuik’ Rp1,5 M, Keluarga Shintia Sanggupi Rp500 Juta, Masih Dipersulit?
Perbincangan tentang kematian Shintia mulai mencuat terkait dengan uang jemputan pernikahan atau uang japuik senilai Rp 500 juta. Di Pariaman, terdapat tradisi “Bajapuik,” di mana keluarga pengantin perempuan harus menjemput mempelai laki-laki dengan sejumlah uang atau barang bernilai.
Keluarga Hadi memberikan penjelasan terkait uang jemputan pernikahan ini melalui pernyataan Tante Hadi, Rice. Menurut Rice, persoalan uang jemputan pernikahan telah disepakati sejak awal dan tidak ada unsur paksaan dalam perjanjian tersebut.
Baca Juga: Mengenal ‘Uang Japuik’ dalam Tradisi Pernikahan Minangkabau: Simbol Kehormatan dan Persatuan
“Soal uang jemput sebenarnya sudah kesepakatan dari awal sebelum kita melanjutkan ke pengurus-pengurus selanjutnya. Jadi kalau itu kan adat. Kalau adat tidak ada yang bisa menyanggah atau apa pun. Jadi kita ingin mengangkat adat itu,” kata Rice, dikutip Barak.id dari Kumparan, Sabtu (18/11/2023)
Rice juga menegaskan bahwa uang jemputan pernikahan senilai Rp 500 juta tersebut dibagi menjadi dua bagian. Sebesar Rp 300 juta berasal dari keluarga Hadi sebagai bantuan kepada keluarga Shintia. Sementara sisanya, Rp 200 juta, merupakan tanggung jawab keluarga Shintia.
Baca Juga: Viral, Shintia Indah Permatasari Akhiri Hidup Karena Camer Minta ‘Uang Japuik’ Rp500 Juta?
Menurut Rice, keluarga Hadi juga turut membantu dalam persiapan pernikahan, termasuk mentransfer uang sebesar Rp 200 juta kepada Shintia untuk keperluan pakaian dan cetak undangan. Rice menekankan bahwa semua ini dilakukan untuk membantu Shintia, yang tidak mendapatkan dukungan finansial dari keluarganya.
Baca Juga: Kisah Pilu Shintia Indah Permatasari: Dari Prewedding, Uang Panai hingga Souvenir Nikah yang Tragis
Rice juga menyebutkan bahwa jika keluarga Shintia tidak mampu menghadapi sisa uang jemputan senilai Rp 200 juta, Hadi bersedia menutupi jumlah tersebut. Dengan demikian, ia membantah bahwa kematian Shintia terkait dengan tuntutan keluarga Hadi terkait uang jemputan pernikahan.
Hubungan antara Hadi dan Shintia berjalan baik selama ini. Mereka baru saja menjalani sesi prewedding di Kota Padang pada 8 dan 9 November. Setelah itu, Hadi kembali ke Ternate untuk tugas dinasnya. Shintia kemudian ditemukan gantung diri pada Senin, 13 November. (*)