MAKASSAR, BARAK.ID – Universitas Hasanuddin (Unhas) belakangan menjadi sorotan pasca-terbongkarnya skandal perselingkuhan Karina Dinda Lestari (KDL) dan Andy Wahab (AW). Di tengah viralnya kabar tersebut, Jumat (20/10/2023), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengunjungi kampus tersebut.
Kapolri Kunjungi Unhas Makassar
Namun, kunjungan Kapolri tidak ada kaitannya dengan kabar yang sedang viral tersebut, melainkan memberikan kuliah kebangsaan yang semarak menyambut Dies Natalis ke-67.
Kapolri, memberikan kuliah kebangsaan yang menarik perhatian banyak pihak, Jumat (20/10/23). Mengusung tema ‘Polri – Presisi dalam Menjamin Stabilitas Sosial dan Penegakan Hukum Menuju Indonesia Emas 2045’, Jenderal Sigit menekankan pentingnya menjaga kesatuan di tengah perbedaan yang ada.
Kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan Unhas, Pj Gubernur Sulsel, Kapolda Sulsel, Pangdam XIV Hasanuddin, serta mahasiswa dari berbagai jurusan. Sebelum menyampaikan inti materinya, Kapolri mengungkapkan rasa bangganya dapat berbicara di salah satu universitas terbaik di Indonesia Timur. “Begitu banyak tokoh-tokoh hebat lahir di Unhas,” ujarnya dengan penuh semangat.
Dalam konteks perbedaan, Kapolri menekankan bahwa keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia adalah kekayaan. Meski ada perbedaan pandangan politik atau gagasan, persatuan dan kesatuan tetap harus menjadi prioritas. “Saya harap civitas akademik Unhas juga dapat berkontribusi menyebarkan pesan ini,” tegasnya.
Menginjak pada isu aktual, Jenderal Sigit menyebut tantangan yang dihadapi jelang Pemilu. Menurutnya, momentum ini bisa berpotensi menjadi ancaman konflik jika tidak dikelola dengan baik. “Mari kita selesaikan konflik dengan dialog dan cara yang baik, tanpa kekerasan dan tindakan anarkis,” ujarnya.
Kapolri juga mengajak masyarakat untuk menjauhi politik pecah belah yang hanya merugikan. Di setiap kesempatannya, ia selalu menghimbau agar masyarakat mengedepankan adu gagasan yang konstruktif.
Tidak hanya soal politik, Kapolri juga menyinggung tentang fenomena ‘Citizen Journalism’. Di era digital saat ini, setiap individu memiliki kebebasan untuk membuat dan menyebarkan narasi. Namun, fenomena ini turut berdampak pada munculnya kejahatan baru dalam dunia maya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu kritis dan bijak dalam menerima informasi.
Baca Juga: Menteri Agama Dukung Acara Toleransi Lintas Agama Menjelang Tahun Politik 2024
Menutup paparannya, Jenderal Sigit mengungkapkan optimisme bahwa jika Pemilu dapat berjalan dengan damai dan berhasil, ini menjadi bukti kuatnya demokrasi Indonesia. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi peningkatan investasi di tanah air.
Kuliah kebangsaan ini diharapkan tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga menjadi momentum refleksi bagi seluruh masyarakat untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa. (*)