BARAK.ID – Tragedi mengejutkan baru-baru ini menimpa seorang perwira tinggi TNI, Letkol Inf Muhammad Tamami. Ia mendapatkan serangan bacok dari bawahannya, Praka Drik Rian Bayoa (DRB), yang diduga dipicu oleh kata-kata yang dianggap rasis.
Profil Letkol Inf Tamami
Kronologi peristiwa dimulai saat Letkol Tamami memimpin apel pagi di depan Satdik Secata Rindam XVIII/Kasuari. Dengan tegas, ia memerintah agar prajurit tidak bergerak.
Namun, satu kalimat yang keluar dari mulutnya, “Awas tak boleh ada yang gerak, oh memang monyet kau ya,” saat menunjuk Praka DRB, memicu kemarahan besar dari Bayoa.
Setelah apel pagi usai, Bayoa, dengan penuh emosi, melancarkan serangan bacok ke arah kepala sebelah kanan Letkol Tamami. Akibat dari serangan tersebut, Tamami harus mendapatkan perawatan intensif dengan 12 jahitan di kepala.
Jejak Karir Letkol Inf Muhammad Tamami
Sejauh ini, banyak yang mungkin belum mengenal sosok Letkol Inf Muhammad Tamami. Terlahir di Makassar, Sulawesi Selatan, Tamami memulai pendidikan formalnya di SMA Negeri 14 Makassar, dan meneruskan studinya di Akademi Militer (AKMIL) Magelang.
Karir militernya cukup gemilang, dengan sejumlah jabatan penting yang pernah dipegangnya, seperti Wakil Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-K/Unifil dan Kasiops Korem 062/Tarumanegara.
Pada Juni 2023, Letkol Inf Tamami menyerahkan jabatannya sebagai komandan Batalion Infantri (Dan Yonif) 763/Sanetia Buerama Amor (SBA) kepada Letkol Inf Imam Porwoko. Hingga tragedi tersebut, ia menjabat sebagai Dansatdik Secata Rindam XVIII/Kasuari.
Kontroversi Rasisme dan Reaksi Netizen
Peristiwa pembacokan ini menjadi sorotan nasional, bukan hanya karena tindakan kekerasan yang terjadi, tetapi juga dugaan motif rasisme yang mendasarinya.