BARAK.ID – Warren Buffett, sering dijuluki Oracle of Omaha, dikenal sebagai salah satu investor tersukses di dunia dengan kekayaan bersih mencapai miliaran dolar.
Namun, kisah suksesnya tidak dimulai di usia dewasa, melainkan dari keputusan kecil yang ia ambil saat masih anak-anak: membeli saham pertamanya di usia 11 tahun.
Kisah ini bukan sekadar trivia, melainkan fondasi filosofi investasi yang menjadikannya ikon keuangan global.
Artikel ini mengupas perjalanan awal Buffett, strategi yang ia pelajari sejak dini, dan pelajaran berharga bagi para investor pemula.
Artikel Terkait: Investor Menangis! Pasar Saham Pernah Ditutup Karena Panik Massal
Kisah Saham Pertama Warren Buffett: Cities Service Preferred
Pada tahun 1942, di tengah gejolak Perang Dunia II, seorang anak laki-laki bernama Warren Buffett memutuskan untuk menginvestasikan uang tabungannya ke pasar saham.
Bersama sang kakak perempuan, Doris, ia membeli tiga lembar saham Cities Service Preferred dengan harga $38 per saham.
Uang tersebut ia kumpulkan dari berjualan permen, majalah, dan pekerjaan kecil-kecilan lainnya.
Namun, keputusan ini tidak serta merta menghasilkan keuntungan instan.
Tak lama setelah membeli, harga saham anjlok ke 27.
Doris kerap mengomel, tetapi Buffett tetap bertahan.
Beberapa bulan kemudian, saham tersebut merangkak naik ke 40, dan keduanya memutuskan menjualnya.
Meski untung hanya $5, pengalaman ini mengajarkan Buffett pelajaran penting: kesabaran dan pemahaman akan fluktuasi pasar.
Ironisnya, setelah mereka menjual, saham Cities Service Preferred melonjak hingga $200.
Peristiwa ini membekas dalam benak Buffett.
Dalam biografinya, The Snowball, ia berkata: “Saya belajar bahwa kesabaran adalah kunci. Jika Anda yakin pada suatu bisnis, jangan takut pada volatilitas jangka pendek.”
Pengaruh Keluarga dan Pendidikan Finansial Sejak Dini
Latar belakang keluarga Buffett memainkan peran krusial dalam minatnya terhadap investasi.
Ayahnya, Howard Buffett, adalah seorang pialang saham dan anggota kongres yang sering membahas ekonomi di meja makan.
Pada usia 10 tahun, Buffett sudah membaca buku investasi di perpustakaan ayahnya dan menghadiri pertemuan shareholder bersama sang ayah.
Pendidikan finansial ini membentuk pola pikirnya.
Di usia 6 tahun, ia sudah berjualan permen keliling.
Di usia 16 tahun, ia mengumpulkan 5.000 60.000 hari ini) dari bisnis penyewaan pinball machine.