Hendri memberikan informasi tambahan, mengungkap bahwa ia sering bermain game, yang menjadi salah satu cara untuk menarik anak-anak ke rumahnya. Walaupun mengakui telah melakukan tindakan yang tidak pantas, Hendri menegaskan bahwa tidak semua dari 27 korban yang dia ingat mengalami sodomi.
Baca Juga: Penangkapan Hendri Cahaya Putra, Proses Penyelidikan Polres Tapteng Berbuah Manis
Penyelidikan atas kasus ini terus berlangsung, dengan Polres Tapanuli Tengah bertekad untuk mengungkap semua fakta dan memberikan keadilan bagi para korban.
Kapolres menutup pemaparannya dengan mengajak masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih waspada terhadap risiko kejahatan seksual terhadap anak-anak.
“Orang tua harus aktif menjaga anak-anak mereka saat bermain dan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan, sehingga anak-anak tidak mudah terpengaruh oleh bujukan orang lain untuk melakukan perbuatan tidak terpuji,” imbau Kapolres. (*)