Dalam cuitannya, istri korban menulis: “Mereka menggiring suami saya ke kantor POMAL di kelurahan Bumi Beringin dan saat di kantor POMAL mereka melakukan perbuatan yang keji, sadis, dan brutal. Mereka memukul suami saya dan tiga ABK lainnya dengan tangan yang diborgol di belakang.”
“Kejadian ini sangat mengingatkan kami pada peristiwa G30S PKI. TNI, yang seharusnya melindungi rakyat, justru melakukan tindakan kejam di dalam markas yang dibiayai oleh uang rakyat. Di hari ulang tahun TNI, ini adalah kado yang sangat menyakitkan bagi kami,” lanjutnya.
Menutup cuitannya, istri korban memohon agar oknum yang terlibat dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan agar proses tersebut transparan. “Kami merasa sengsara dan menangis atas kejadian ini. Kami berharap rintihan kami dari perbatasan Utara NKRI dapat didengar dan diperjuangkan,” tutupnya. (*)