BARAK.ID – Video terbaru yang menampilkan Prabowo Subianto tengah berucap kata-kata kasar menjadi sorotan publik. Guntur Romli, tokoh politik yang kerap mengkritisi Prabowo, menilai bahwa mantan calon presiden itu tidak mengalami perubahan dalam cara berpolitiknya. Menurutnya, serangan Prabowo yang dulu ditujukan kepada Jokowi, kini beralih kepada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Guntur Romli soal Branding Gemoy Prabowo
Dalam sebuah klip video yang beredar, Prabowo tampak menggunakan bahasa yang dianggap tidak pantas. Hal ini, seperti dikatakan Guntur Romli, bukanlah sesuatu yang baru. Ia mengingatkan bahwa pada tahun 2019, Prabowo juga sempat menggunakan ungkapan yang sama untuk menyerang Joko Widodo.
Melalui akun Twitternya, Guntur Romli menyampaikan pandangannya. “Cuma mau bilang, Prabowo tidak pernah berubah, masih tempramen & kasar,” tulisnya, mengomentari video tersebut.
Prabowo, yang dikenal karena gaya bicaranya yang langsung dan terkadang keras, tampaknya tetap konsisten dengan pendekatannya. Dalam video yang dibagikan Guntur, terdapat klip dimana Prabowo menyerang Jokowi dengan menggunakan kata ‘ndasmu’ untuk mengkritik pertumbuhan ekonomi Indonesia yang, menurutnya, tidak memuaskan.
Kini, di tahun 2023, serangan serupa terulang dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai sasaran. Guntur menambahkan, “Dulu 2019 nyerang Pak Jokowi dengan ucapan ‘ndasmu’, dan sekarang ke lawan debatnya (Ganjar & Anies) juga pakai ‘ndasmu’.”
Baca Juga: Program Makan Siang Gratis: Prabowo Subianto Tak Ambil Pusing
Upaya rebranding yang dilakukan oleh Prabowo, termasuk penampilan yang lebih ‘lembut’, tampaknya tidak mampu menyembunyikan sifat aslinya. “Jadi mau sekuat apapun direbranding gemoy gemoy yang keluar tetap aslinya: ndasmu, ndasmu…,” lanjut Guntur dalam cuitannya.
Netizen pun turut memberikan komentar terhadap pernyataan Guntur Romli. Sebagian besar mengkritik strategi branding yang dianggap terlalu dipaksakan. Salah satu akun Twitter menyampaikan, “Branding yang terlalu dipaksakan ya hasilnya jadi NDASMU. Sekalinya gak kekontrol, tabiat aslinya balik lagi deh. Lagian timnya sok-sokan ngikutin pola kampanye Bongbong Marcos. Dari karakter personal aja, Prabowo sudah beda banget dibanding Bongbong Marcos. Yang ada hasilnya MAKSA!” (*)