BARAK.ID – Kebakaran hebat yang melanda sebuah gudang peluru di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memicu respons cepat dari tim pemadam kebakaran Kota Bekasi.
Gudang Peluru Meledak, Pemadam Tak Berani Mendekat, Warga Dievakuasi
Dengan tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, upaya penanganan situasi darurat ini menjadi fokus utama para petugas di gudang peluru meledak.
Haryanto, Danton Pleton B Damkar Kota Bekasi, membagikan detail operasi mereka di tengah situasi yang penuh tantangan.
“Kami mendapat kabar tentang insiden ini dan segera mengirimkan tiga unit pemadam ke tempat kejadian perkara di Kabupaten Bogor,” kata Haryanto, Sabtu (30/1/2024).
Namun, kedatangan mereka di TKP kebakaran gudang peluru diwarnai dengan kendala yang berat.
Upaya pemadaman api yang mengamuk di gudang peluru terhambat oleh risiko tinggi yang diakibatkan oleh peluru-peluru yang terpental dan ledakan gudang peluru yang berkelanjutan.
“Situasi di lapangan sangat kritis, dengan api yang masih berkobar besar dan peluru yang terpental akibat panas dari api, membuat situasi menjadi sangat berbahaya,” ungkap Haryanto.
Risiko dari ledakan peluru menjadi penghalang utama bagi tim pemadam kebakaran untuk mendekat dan melakukan upaya pemadaman.
Dalam menghadapi tantangan ini, koordinasi yang erat dengan pihak gudang peluru, terutama dengan unit Armed, menjadi kunci.
“Kami sedang berkoordinasi dengan mereka untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi dan memastikan bahwa langkah-langkah yang kami ambil tidak akan menambah risiko,” jelas Haryanto.
Baca Juga: Praka Supriyadi, Anggota TNI AD Ditemukan Bersimbah Darah di Bantargebang
Tim Pemadam Kebakaran Tak Berani Mendekat
Gudang peluru kebakaran simpan amunisi milik Kodam Jaya di Ciangsana terbakar, menyulut kepanikan di kalangan warga.
Brigjen TNI Kristomei Sianturi, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), dalam sebuah pernyataan resmi mengatakan bahwa situasi di lokasi kebakaran amat genting, sehingga membatasi kemampuan petugas untuk mendekat.
Kejadian kebakaran gudang peluru armed ini terjadi pada Sabtu (30/3/2024) sekitar pukul 18.30 WIB.
Petugas keamanan dan pemadam kebakaran dihadapkan pada tantangan berat, ledakan berkelanjutan yang menghalangi upaya penyelamatan dan pemadaman.
“Mengingat situasi yang masih sangat dinamis dengan ledakan yang berlangsung, keputusan untuk tidak mendekat ke gudang amunisi adalah demi keselamatan bersama,” tutur Kristomei, dikutip Barak.id via Kompas TV.
Gudang yang berada di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, bukan sembarang gudang.
Sebagai gudang penyimpanan amunisi, risiko yang dihadapi bukan hanya api yang bisa menjalar tapi juga ledakan amunisi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Situasi ini memaksa kami untuk bertindak dengan sangat hati-hati,” lanjut Kristomei.
Evakuasi warga di sekitar lokasi telah dimulai, dengan prioritas utama adalah memastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian tragis ini.
Meskipun demikian, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, termasuk penyebab pasti kebakaran dan estimasi kerugian yang ditimbulkan.
“Kami berusaha secepat mungkin untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai penyebab dan dampak dari kebakaran ini,” ucap Kristomei.
Saat ini, seluruh pihak yang terlibat tengah berusaha keras untuk mengatasi kebakaran dan menghindari terjadinya lebih banyak ledakan.
Baca Juga: Penipuan Deka Reset: Jerat 45 Korban, Kerugian Rp 3 Miliar
Warga Dievakuasi
Kebakaran gudang amunisi milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Ciangsana, Kabupaten Bogor, memicu serangkaian ledakan yang menuntut respons cepat dan terkoordinasi dari berbagai pihak.
Brigjen Kristomei Sianturi, selaku Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), memimpin upaya evakuasi dan mengungkapkan detil langkah-langkah yang diambil untuk menjaga keselamatan warga di sekitar area terdampak.
Dalam suasana yang tegang namun terkendali, Brigjen Kristomei menjelaskan proses evakuasi yang dilakukan.
“Kami bekerja sama erat dengan kepala desa, para ketua RT dan RW, serta Babinsa untuk mengoordinasikan evakuasi, dengan bantuan dari pemadam kebakaran dan instansi terkait,” ujarnya.
Area yang terkena dampak kebakaran dan ledakan, tepatnya di Gudang Munisi Kodam Jaya Jayakarta, terletak di Kawasan Kampung Parung Pinang.
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan fisik bagi warga sekitar, namun juga mengundang pertanyaan mengenai penyebab dan kerugian yang ditimbulkan.
Kristomei, mengakui bahwa saat ini timnya dan pihak terkait masih bekerja keras untuk menilai situasi.
“Kami masih terus melakukan penilaian dan investigasi untuk menentukan penyebab pasti kebakaran serta menghitung kerugian yang dialami. Kami meminta kesabaran semua pihak selama proses ini berlangsung,” ujarnya.
Hingga malam semakin larut, usaha pemadaman dan penanganan ledakan terus berlangsung, dengan harapan dapat segera mengatasi kebakaran dan meminimalisir dampak lebih lanjut.
Keselamatan warga menjadi prioritas utama, sementara investigasi dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (*)