SURABAYA, BARAK.ID – Kasus penganiayaan yang menimpa Dini Sera Afrianti oleh kekasihnya, Gregorius Ronald Tannur (GRT), semakin mendapat sorotan setelah terungkap bahwa GRT sempat merekam momen tragis ketika korban dalam kondisi sekarat.
Gregorius Ronald Tannur Akan Jalani Tes Kejiwaan
Dini Sera Afrianti ditemukan dengan kondisi memprihatinkan, penuh luka lebam dan tanda-tanda kekerasan lainnya. “Hasil investigasi menunjukkan GRT adalah pelaku penganiayaan yang mengakibatkan kematian DSA di sebuah basement di Surabaya,” ungkap sumber dari reporter seperti yang dilansir oleh YouTube @tvOneNews pada Senin, 10 Oktober 2023.
Informasi yang beredar menyebutkan video tersebut menampilkan korban yang sudah tidak bernyawa setelah dianiaya. Yang lebih mengagetkan, perekam dari video tersebut diduga kuat adalah GRT sendiri. Bahkan dalam beberapa adegan, GRT tampak tertawa setelah aksi kekerasannya terhadap korban.
Melihat kondisi tersebut, pihak kepolisian Polrestabes Surabaya berencana untuk melakukan tes kejiwaan terhadap GRT. “Kami melihat indikasi perilaku yang tidak wajar dari GRT, terutama saat ia merekam korban dalam kondisi sekarat. Kami berencana untuk segera memeriksanya secara psikologis,” ujar sumber dari reporter tersebut.
Baca Juga: Edward Tannur Dicopot dari Komisi IV DPR RI Oleh PKB Atas Kasus Anaknya
Situasi ini semakin rumit dengan keterlibatan ayah dari GRT, Edward Tannur, yang merupakan Anggota DPR RI dari Komisi IV. Edward Tannur telah resmi dinonaktifkan oleh partai PKB per tanggal 9 Oktober 2023. PKB menyatakan, langkah ini diambil agar Edward dapat fokus menyelesaikan masalah pribadi yang melibatkan anaknya. Partai tersebut menegaskan bahwa mereka akan membiarkan proses hukum berjalan tanpa intervensi terhadap kasus yang melibatkan Gregorius Ronald Tannur. (*)