BANDAR LAMPUNG, BARAK.ID – Gilang Ihsan Zikri, seorang pelajar Sekolah Bina Latih Karya (BLK) Bandar Lampung jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, tewas dalam sebuah tawuran antarpelajar yang kini tengah menjadi sorotan keras dari aparat penegak hukum dan masyarakat Lampung.
Gilang Ihsan Zikri Tewas Akibat Tawuran Brutal Antar Pelajar di Lampung
Kematian tragis Gilang, yang terjadi di tengah-tengah perseteruan yang berakar pada provokasi melalui media sosial, telah memicu keprihatinan mendalam serta tuntutan atas penegakan keadilan yang tegas.
Peristiwa yang mencabut nyawa Gilang terjadi pada hari Senin, 30 Oktober 2023, sekitar pukul 18.00 WIB. Insiden ini diduga kuat melibatkan pelajar dari beberapa sekolah teknik di Bandar Lampung, termasuk SMK Negeri 2 Bandar Lampung dan SMK 2 Mei Bandar Lampung.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra, mengkonfirmasi tentang insiden yang merenggut nyawa siswa tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan tengah berlangsung. Meskipun keterlibatan tawuran belum dapat dipastikan, penyelidikan intensif sedang dilakukan untuk mengungkap dinamika di balik tragedi ini.
Sementara itu, di tengah penyelidikan yang berjalan, keluarga Gilang memanjatkan doa serta harapan agar pelaku tawuran yang menghilangkan masa depan putra mereka dapat segera ditangkap.
Ayah Gilang, Bahtiar, mengungkapkan harapan itu ketika di pemakaman putranya. “Kami berharap pelaku pembunuhan anak saya ini segera ditangkap dan diberikan hukuman setimpal karena perlakuannya sadis,” ujar Bahtiar.
Informasi dihimpun, telah ada sejumlah pelajar yang diamankan oleh kepolisian terkait dengan kasus ini, namun identitas dan peran mereka masih dalam penelusuran lebih lanjut. “Ada 3 orang yang diamankan, namun detailnya masih kurang jelas. Kita tunggu saja hasil penyelidikan kepolisian,” tambah Bahtiar.
Saat detik-detik terakhir kehidupan Gilang, ia berpamitan kepada ayahnya untuk berkunjung ke rumah temannya, tak ada firasat apapun yang menunjukkan akan terjadi peristiwa fatal tersebut. Kejadian ini baru terungkap ketika Gilang telah terbujur kaku di rumah sakit, menggemparkan keluarga yang tak pernah menduga akan kehilangan anak mereka dalam cara yang begitu tragis.
Di rumah duka yang berlokasi di Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, air mata duka mengalir deras dari sanak keluarga dan teman-teman Gilang yang tak kuasa menahan kesedihan atas kepergian sahabat mereka.
Baca Juga: Viral Pelajar SMA di Muratara Dihajar di Pikap, Polisi Buru Pelaku
Menurut keterangan dari rekan Gilang yang berinisial FR, konflik yang memicu tawuran tersebut bermula dari ejekan yang terjadi di media sosial. Lokasi tawuran pun ditentukan melalui media yang sama. Sayangnya, apa yang seharusnya menjadi pertikaian tangan kosong dengan ikat pinggang berubah menjadi lebih mencekam ketika senjata tajam ikut terlibat.
Dengan kondisi yang tidak seimbang, FR dan beberapa temannya memilih untuk melarikan diri dari situasi yang sudah tidak terkontrol. Gilang, sayangnya, tertinggal. “Kami kaget saat tahu mereka bawa sajam, kami kalah jumlah juga. Saat melarikan diri, Gilang ketinggalan,” tutur FR. (*)