JAKARTA, BARAK.ID – Ketegangan politik meningkat menjelang pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres). Tiga poros koalisi besar, yakni Koalisi Indonesia Maju, Koalisi Perubahan, dan Koalisi PDI Perjuangan, bergerak cepat untuk membangun konsolidasi dan mempersiapkan tim pemenangan mereka.
Dalam konteks ini, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P, mengambil langkah berani dalam rapat konsolidasi di Gedung High End, Jakarta Pusat. Menghadiri rapat tersebut, pemimpin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, Megawati menginstruksikan anggota koalisi untuk bekerja langsung di lapangan. Keputusan ini mendapatkan sambutan positif dan anggota koalisi bersiap untuk memberdayakan sumber daya mereka, termasuk tim relawan, tim struktural, dan para calon legislatif.
Tiga Poros Koalisi Padatkan Konsolidasi Jelang Pendaftaran
Namun, PDI-P tidak sendirian dalam persiapan ini. Koalisi Perubahan, yang terdiri dari Partai Nasdem dan PKB, juga tengah mempersiapkan berkas pendaftaran pasangan Anies dan Cak Imin. Meskipun KPU belum membuka tahapan pendaftaran, koalisi ini telah bergerak cepat dengan mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan, didukung oleh tim hukum yang beranggotakan lebih dari 1.000 pengacara.
Dalam sementara waktu, poros koalisi yang mengusung Prabowo Subianto juga bergerak aktif. Para pemimpin partai politik pengusung berkumpul untuk merumuskan program masa depan dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di DPP Partai Golkar. Prabowo, yang menjadi titik pusat perhatian dalam pertemuan tersebut, menekankan pentingnya menyusun program yang mencerminkan visi masa depan Indonesia.
Dengan mempertimbangkan waktu yang makin sempit, para ahli politik seperti Ujang Komarudin dari Universitas Al Azhar Indonesia menilai langkah-langkah konsolidasi yang dilakukan oleh ketiga poros koalisi sebagai upaya strategis. Rencana percepatan tahapan pendaftaran memang mempengaruhi dinamika politik saat ini. Poros Prabowo dan Ganjar saat ini dalam posisi yang paling aktif dalam menentukan pendamping calon presiden mereka.