BARAK.ID – Amirudin, seorang nelayan asal Indramayu, mengungkapkan keprihatinannya kepada capres Ganjar Pranowo mengenai praktik pungutan liar (pungli) oleh kelompok yang ia sebut bajak laut. Tindakan ini telah meresahkan para nelayan yang berusaha mencari nafkah di laut.
Ganjar Pranowo Janji Berantas Pungli Bajak Laut di Indramayu
Menanggapi keluhan tersebut, Ganjar Pranowo, dengan tegas menyatakan komitmennya untuk memberantas praktik pungli ini.
“Kami sudah memasukkan masalah pungli dalam agenda kami. Kami akan berusaha keras untuk menghapus praktik ini,” ujar Ganjar, Minggu (24/12/2023).
Ganjar, dalam kapasitasnya sebagai capres, menyatakan pentingnya menyerap aspirasi masyarakat, seperti yang disampaikan oleh Amirudin saat pertemuan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Indramayu pada Sabtu (23/12/2023).
Menurutnya, pemerintah, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan serta aparat keamanan, harus memberi perhatian lebih pada masalah ini dan meningkatkan patroli keamanan di laut Indonesia.
Baca Juga: “Roy Suryo Memang Tukang Fitnah”, Tegas Ketua KPU Klarifikasi Isu Ear Feeder di Debat Cawapres
“Ini merupakan tanggung jawab Kementerian Kelautan dan Angkatan Laut untuk melindungi nelayan. Harus ada penegakan hukum yang tegas terhadap praktik seperti ini,” tegas Ganjar.
Amirudin menjelaskan bahwa bajak laut yang ia maksud adalah kelompok preman yang meminta uang pengamanan dari nelayan, biasanya berkisar antara Rp2,5 juta hingga Rp5 juta. Ia merasa lega dan berharap dengan respons Ganjar, masalah pungli bisa diatasi.
“Saya optimis jika Ganjar menjadi Presiden, masalah bajak laut ini akan terselesaikan dan Angkatan Laut akan lebih aktif dalam menjaga keamanan nelayan,” harap Amirudin. (*)
