BARAK.ID – Kontroversi mengenai pertarungan sengit duel carok maut antara Hasan Tanjung, Mawardi, dan Mat Tanjar di Bangkalan mendapatkan cahaya baru menyusul beredarnya sebuah video yang memperjelas narasi sebelumnya.
Fakta Baru Duel Carok Maut Bangkalan: Celurit Mat Tanjar Teridentifikasi?
Kredibilitas Hasan Tanjung dan Mawardi sempat dipertanyakan, mengingat mereka dianggap telah melawan Mat Tanjar yang disebut-sebut tidak membawa senjata tajam dalam bentrokan tersebut.
Investigasi awal oleh pihak kepolisian setempat hanya berhasil menemukan tiga celurit di lokasi kejadian, yang diduga kuat milik Hasan Tanjung, Mawardi, dan Mat Terdam.
Dengan jumlah orang yang terlibat dalam konflik malam itu mencapai tujuh, muncul dugaan bahwa Mat Tanjar tidak bersenjata, memicu spekulasi dan keraguan atas aksi mereka.
Namun, kebenaran mulai terungkap melalui sebuah video yang diunggah oleh DO’i Channel pada YouTube tanggal 2 Februari 2024.
Video yang diperlambat gerakannya itu menampilkan momen krusial duel antara Hasan dan Mat Tanjar, mengungkap bahwa Mat Tanjar sebenarnya membawa celurit saat bertarung.
Dalam video tersebut, terlihat jelas Mat Tanjar mencoba menghindar dari serangan Mat Terdam dan, saat melarikan diri, celurit terlihat tergenggam di tangan kanannya.
Keterangan dalam video menegaskan bahwa Mat Tanjar tidak hanya membawa senjata tajam itu, tapi juga aktif menggunakannya selama pertarungan berlangsung, menepis segala keraguan tentang ketidakberimbangan persenjataan di antara para pejuang.
Wahyu, seorang teman dekat Hasan dan saksi mata kejadian, memperkuat bukti video dengan menyatakan bahwa setiap individu di pihak Mat Tanjar memang bersenjata.
Baca Juga: Tom Lembong Dituduh Sebarkan Informasi Palsu, Advokat Lingkar Nusantara Ajukan Aduan ke Bareskrim
Menurutnya, beberapa senjata berhasil diamankan oleh warga setempat yang khawatir akan terjadi lebih banyak pertumpahan darah.
Penemuan ini tidak hanya mengklarifikasi dinamika sebenarnya dalam konflik tersebut tetapi juga menunjukkan upaya komunitas lokal untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Kini, dengan bukti baru ini, pandangan terhadap peristiwa tersebut mungkin akan berubah, memberikan perspektif yang lebih lengkap dan adil mengenai keberanian dan kondisi saat itu. (*)