BARAK.ID – Kekejaman seorang pemuda di Aceh Tengah menjadi sorotan tajam setelah ia melakukan tindakan kekerasan yang sangat mengerikan terhadap ibu kandungnya sendiri.
Efransyah, Anak Durhaka di Aceh Pukuli Ibu Kandung Sampai Bonyok Karena Tak Dibelikan RX King
Efransyah, yang berusia 25 tahun dan berasal dari Desa Paya Tumpi, Kabupaten Aceh Tengah, menganiaya ibunya, Suspaidani (49), hingga babak belur.
Peristiwa tragis ini bermula pada Rabu (24/4/2024), ketika Efransyah meminta ibunya untuk membelikannya motor jenis RX King.
Namun, permintaannya ditolak oleh ibunya karena alasan keuangan.
Tanpa dapat menerima penolakan tersebut, Efransyah mulai melampiaskan kemarahannya dengan cara yang sangat keji.
Ia mulai mengamuk di rumahnya sendiri dan menganiaya ibunya secara fisik.
Dampak dari serangan keji tersebut membuat ibu malang ini mengalami luka-luka serius, terutama pada bagian wajahnya yang menjadi sasaran utama kekerasan anaknya.
Tak ada pilihan lain bagi keluarga selain segera membawa korban ke RSUD Datu Beru Takengon untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak.
Di sinilah korban menerima perawatan yang diperlukan untuk mengobati luka-lukanya yang parah.
Kasus ini segera dilaporkan oleh adik kandung korban ke Polres Aceh Tengah, dan tidak butuh waktu lama bagi pihak berwenang untuk menanggapinya.
Efransyah segera ditangkap di tempat kejadian oleh petugas kepolisian yang datang untuk menangani situasi tersebut.
Kasus kekerasan yang dilakukan oleh Efransyah terhadap ibunya ini menjadi viral di media sosial setelah diunggah ulang oleh akun @Heraloebss.
Berbagai reaksi pun bermunculan dari masyarakat, mengecam perbuatan keji yang dilakukan oleh pemuda tersebut.
Sejumlah warganet turut menyuarakan keprihatinan mereka atas kejadian tragis ini, menunjukkan betapa penindasan terhadap orang tua adalah sesuatu yang sangat tidak bisa diterima.
Baca Juga: Perang Melawan Judi Online, Pemerintah Menggandeng Interpol
Mereka menyatakan kekaguman atas kekuatan dan kesabaran yang dimiliki oleh korban, sekaligus kecaman tajam terhadap perilaku tidak manusiawi yang ditunjukkan oleh pelaku.
Salah satu warganet, @cand***, mengecam keras tindakan Efransyah dengan menyebutnya sebagai contoh dari seorang pria yang tidak bertanggung jawab.
Dia menyoroti bahwa pada usia 25 tahun, seseorang seharusnya sudah memiliki kemandirian dan tidak lagi menggantungkan kehidupannya pada orang tua.
Reaksi serupa juga datang dari @Jam***, yang mengekspresikan keheranannya atas kekejaman pelaku terhadap ibunya sendiri.
Dia bertanya-tanya apakah pelaku sama sekali tidak memiliki rasa takut atau belas kasihan terhadap ibunya yang telah melahirkan dan membesarkannya.
Sementara itu, @Let*** menyampaikan kecaman yang sama terhadap tindakan kejam tersebut.
Dia menekankan bahwa anak yang durhaka kepada orang tuanya adalah hal yang sangat tidak terpuji dan harus ditindak dengan tegas oleh hukum. (*)