BARAK.ID – Eddy Sofyan alias Liong, seorang pria berusia 60 tahun di Kota Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara, ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di toko tempat ia menjalankan usahanya. Jasad korban penuh luka bacok dan pertama kali ditemukan oleh istrinya, Yannita Putri Zebua alias Nita, pada Sabtu, 2 Desember 2023, sekitar pukul 21.30 WIB.
Eddy Sofyan Pengusaha Telur di Gunung Sitoli, Ditemukan Tewas dengan Tubuh Penuh Luka Bacok
Kejadian tragis ini terungkap di toko telur milik korban yang terletak di Jalan Diponegoro, Kota Gunung Sitoli. Plt Kasi Humas Polres Nias, Aipda Restu Gulo, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika Yannita mencoba menghubungi suaminya berulang kali karena Eddy tidak kunjung pulang ke rumah. “Istrinya mencoba menelepon Eddy hingga 25 kali, namun tidak dijawab,” kata Restu.
Baca Juga: Kronologi Siswa SMPN 1 Raya Tenggelam Usai Menyelamatkan Teman di Kolam Renang Simalungun
Merasa curiga, Yannita kemudian pergi ke toko suaminya. Dia terkejut menemukan ceceran darah di lantai toko, tepatnya di bawah mobil pick up warna hitam yang terparkir. Yannita juga menemukan telur yang berceceran dan pecah di lantai.
Menyelidiki lebih lanjut, Yannita menemukan suaminya tergeletak di lantai ruang tamu dalam kondisi yang sangat mengenaskan. “Dia tergeletak di lantai dan berlumuran darah,” ujar Restu menggambarkan temuan Yannita.
Dalam kepanikan, Yannita berteriak histeris dan berlari keluar toko untuk meminta bantuan warga setempat. Sementara itu, meja kasir tempat Eddy biasa duduk untuk bertransaksi usaha telurnya, ditemukan dalam kondisi laci terbuka dan beberapa surat berserakan di lantai.
Warga yang mengetahui peristiwa tersebut segera melaporkannya ke polisi. Setelah menerima informasi ini, petugas kepolisian bergegas menuju lokasi kejadian. Pihak kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan membawa jasad Eddy ke RSU M Thomsen Nias untuk diotopsi.
Aipda Restu Gulo menyampaikan bahwa pihaknya menduga Eddy merupakan korban pembunuhan. “Pelaku dan motif saat ini masih dalam penyelidikan,” pungkasnya. (*)
