BARAK.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghubungi Prabowo Subianto, calon presiden terpilih Indonesia dalam Pemilu 2024, untuk menyampaikan selamat.
Ditelepon Presiden AS, Prabowo Subianto Kagum Pada Sosok Joe Biden
Panggilan bersejarah ini terjadi pada tanggal 22 Maret 2024, membuka lembaran baru kerjasama antar kedua negara.
Melalui saluran telepon, Biden menyapa Prabowo dengan sebutan “Pak Presiden terpilih,” sebuah gestur yang menunjukkan pengakuan dan rasa hormat mendalam dari pemimpin Amerika tersebut.
Moment ini, yang juga dibagikan melalui unggahan di Youtube oleh KOMPASTV, menyoroti pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Dalam percakapan itu, Prabowo menyatakan kehormatan besar bisa berkomunikasi langsung dengan Biden, menegaskan pentingnya hubungan kedua negara.
Biden, dengan antusias, menyinggung perolehan suara Prabowo yang signifikan serta mengungkapkan hasrat untuk mengintensifkan kerjasama bilateral, mencakup bidang perdagangan, investasi, kesehatan, hak asasi manusia, dan lainnya.
Khususnya, Biden menekankan keinginan Amerika untuk berkontribusi pada percepatan transisi energi bersih di Indonesia, menandai hal tersebut sebagai salah satu prioritas kerjasama.
Prabowo, merespon positif, menyatakan komitmennya untuk memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerjasama dengan Amerika Serikat.
Selain itu, Prabowo mengakui pengagumannya terhadap Biden, mencatat rekam jejak panjangnya dalam politik Amerika sebagai sumber inspirasi.
Baca Juga: Netizen Mengaitkan Kematian Stevie Agnecya dengan Santet, Tuding Selebgram AF Sebagai Pelaku
Biden, mengakui hubungan dekat kedua negara, menegaskan pentingnya kerjasama di kawasan Asia Pasifik, menyiratkan visi bersama untuk masa depan yang lebih damai dan sejahtera.
Di akhir percakapan, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Biden, menggarisbawahi pentingnya dialog ini sebagai simbol kuat komitmen bersama untuk memajukan hubungan AS-Indonesia.
Panggilan ini tidak hanya menegaskan kembali hubungan hangat antara kedua negara tetapi juga menetapkan dasar bagi kolaborasi masa depan yang lebih luas dan berdampak. (*)