SURABAYA, BARAK.ID – Kota Surabaya kembali dihebohkan dengan kematian tragis Dini Sera Afrianti, wanita berusia muda asal Sukabumi, Jawa Barat, yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka memar di tubuhnya. Laporan awal menunjukkan bahwa Andini ditemukan dalam keadaan kritis pasca menghabiskan malam di Blackhole KTV, salah satu tempat hiburan malam terkenal di kawasan Jalan Mayjen Jono Suwojo, Kecamatan Lakar Santri, Surabaya.
Dini Sera Afrianti Alias Andini Tewas Diduga Dihabisi Anak Anggota DPR
Baca Juga: Jejak Edward Tannur: Diduga Ayah Pelaku Pembunuhan Dini Afriyanti
Dugaan yang beredar menyebutkan bahwa pelaku yang bertanggung jawab atas kematian tragis Andini diduga adalah seorang laki-laki dengan inisial RT, yang menurut informasi, adalah anak dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur (Dapil NTT).
“Dari keterangan saksi dan bukti-bukti awal yang kami temukan, ada indikasi kuat bahwa Andini mengalami penganiayaan berat. Kami menemukan beberapa luka memar parah di kepala, kaki, tangan, dan dada korban,” kata Dimas Yemahura, kuasa hukum dari keluarga korban, Kamis (05/10/2023).
Lebih lanjut, Yemahura mengungkapkan bahwa setelah menghabiskan waktu di Blackhole, korban ditemukan dalam keadaan tergeletak di basement. Dari kesaksian beberapa saksi mata, korban awalnya hendak ditinggalkan oleh RT. Namun, petugas keamanan yang ada di lokasi dengan cepat mengingatkan RT untuk segera membawa korban ke rumah sakit. Berdasarkan informasi yang didapatkan, RT dengan tergesa-gesa membawa Andini menuju sebuah apartemen di kawasan Lontar dengan cara yang tidak lazim, yaitu dengan memasukkan tubuh korban ke dalam bagasi mobil.
“Kami mendapatkan informasi bahwa setelah meninggalkan lokasi hiburan, korban dibawa ke sebuah apartemen di kawasan Lontar. Saat ditemukan di sana, kondisinya semakin memburuk. Baru setelah itu, dia dibawa ke National Hospital,” ungkap Yemahura.
Baca Juga: Misteri Kematian Dini Sera Afrianti: Ada Jejak Anak Anggota DPR di Balik Tragedi
Namun, upaya medis yang dilakukan tim dokter di National Hospital tampaknya sudah terlambat. Andini dinyatakan meninggal sesaat setelah tiba di rumah sakit tersebut. Untuk memastikan penyebab kematian dan adanya dugaan tindak kekerasan yang dialami korban, jenazah korban selanjutnya dibawa ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, untuk dilakukan autopsi.
Meski hasil autopsi resmi dari RSUD Dr. Soetomo belum dirilis, Yemahura membeberkan analisis awal dari timnya. “Hasil analisis awal kami menunjukkan adanya luka memar di paha kanan dan kiri korban, memar parah di sekujur kaki, tangan kanan dan kiri, serta dada dan muka,” tambahnya. (*)