PADANG, BARAK.ID – Shintia Indah Permatasari (23) ditemukan tewas diduga akibat mengakhiri hidupnya dengan cara tergantung di sebuah penginapan di Kota Padang pada Senin, 13 November 2023.
Camer Minta ‘Uang Japuik’ Rp1,5 Miliar, Keluarga Shintia Sanggupi Rp500 Juta, Masih Dipersulit?
Kabar kematian Shintia, yang berprofesi sebagai wiraswasta, semakin membuat heboh setelah permintaan uang japuik oleh keluarga calon mertua (camer) yang semula dianggap Rp500 juta ternyata mencapai Rp1.5 miliar.
Baca Juga: Mengenal ‘Uang Japuik’ dalam Tradisi Pernikahan Minangkabau: Simbol Kehormatan dan Persatuan
Kabar mengenai kematian Shintia pertama kali diumumkan oleh Ps Kapolsek Padang Barat, AKP Yudarman Tanjung. Menurutnya, Shintia ditemukan dalam posisi tergantung di lemari kamar lantai dua penginapan yang berlokasi dekat Universitas Eka Sakti (Unes). Shintia berasal dari Kelurahan Rawang, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman.
Kematian tragis Shintia ini tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya, berdasarkan hasil visum luar yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Dugaan kuat adalah bahwa Shintia mengakhiri nyawanya sendiri.
Namun, fakta baru yang menggemparkan masyarakat adalah mengenai permintaan uang panai. Dalam percakapan yang diunggah di TikTok oleh akun @kaolinjewelry1 pada Jumat, 17 November 2023, keluarga Shintia mengungkapkan bahwa pihak keluarga calon pengantin pria, Hadi, sebenarnya meminta uang japuik sebesar Rp1.5 miliar, bukan Rp500 juta seperti yang awalnya dianggap.
Baca Juga: Viral, Shintia Indah Permatasari Akhiri Hidup Karena Camer Minta ‘Uang Japuik’ Rp500 Juta?
Percakapan tersebut menunjukkan bahwa awalnya ayah calon pengantin pria berkali-kali menegaskan bahwa “anak saya ini dibeli” selama proses tanda tando atau tunangan. Keluarga Shintia berusaha bernegosiasi dan akhirnya berhasil mencapai kesepakatan untuk membayar uang panai sebesar Rp500 juta. Namun, seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk vendor dan persiapan pernikahan, tetap harus ditanggung oleh keluarga Shintia.
Meskipun ayah dari calon pengantin pria selalu menyatakan setuju dengan pernikahan tersebut, tindakannya berbicara sebaliknya. Ia mempersoalkan hal-hal yang sebelumnya tidak menjadi masalah dan bahkan tidak mengangkat telepon sampai Shintia mengakhiri hidupnya.
Baca Juga: Kisah Pilu Shintia Indah Permatasari: Dari Prewedding, Uang Panai hingga Souvenir Nikah yang Tragis
Diduga, salah satu alasan mengapa pihak keluarga calon pengantin pria tidak merestui pernikahan adalah karena Shintia tidak berasal dari kalangan berada seperti mereka. Salah satu kabar yang beredar adalah bahwa keluarga Shintia tidak dapat memberikan uang panai sebesar Rp1.5 miliar yang diminta oleh keluarga calon pengantin pria yang berasal dari keluarga berkecukupan.
Tragedi kematian Shintia Indah Permatasari yang menghebohkan masyarakat Padang ini juga melibatkan kabar bahwa keluarga pria tidak memberikan restu untuk pernikahan Shintia dengan seorang Akpol. Meskipun telah ada persiapan prewedding dan pemesanan souvenir untuk pernikahan, Shintia akhirnya harus mengakhiri hidupnya setelah perjuangan yang panjang. (*)