MEDAN, BARAK.ID – Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, menjadi salah satu narasumber utama dalam Seminar Nasional Ketahanan Pangan yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) ke-60. Seminar ini mengangkat tema “Ketahanan Pangan dalam Era Globalisasi” dan berlangsung di Ball Room Bank Sumut, Lt. 10, Jl. Imam Bonjol No. 18, Medan, pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Bupati Simalungun Ungkap Rahasia Sukses Ketahanan Pangan
Seminar ini secara resmi dibuka oleh Pelaksana Jabatan (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Hassanudin, yang juga menjadi pembicara utama tentang Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ketahanan Pangan Nasional.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, mengingatkan bahwa Kabupaten Simalungun pernah menjadi salah satu lumbung padi di Sumatera Utara. Namun, tantangan seperti kerusakan saluran irigasi menjadi salah satu masalah yang perlu diatasi.
“Kami tetap berupaya untuk mengimplementasikan tugas kami sesuai dengan sila ke lima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” kata Pj Gubernur.
Ia juga menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai bentuk kedaulatan negara, terutama di Provinsi Sumatera Utara. “Jadi, kami berharap agar Sumatera Utara dapat menjadi daerah yang mandiri dalam menjaga ketahanan pangan,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga berkomitmen untuk mengevaluasi masalah yang terkait dengan produk dan pemasaran pertanian di daerah tersebut. Upaya ini mencakup pengaturan masa tanam dan pengelolaan persediaan agar tidak terjadi inflasi, serta penanganan defisit bawang merah dan bawang putih.
Menurut data yang disampaikan oleh Pj Gubernur, Kabupaten Simalungun saat ini memiliki surplus beras dan menduduki peringkat pertama di antara 34 kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Namun, defisit dalam hal bawang merah dan bawang putih menjadi perhatian khusus.
Pj Gubernur juga membahas perkembangan indeks ketahanan pangan Provinsi Sumatera Utara, yang turun dari 78,3% pada tahun 2021 menjadi 71,22% pada tahun 2022. Ini menjadi salah satu fokus diskusi dalam seminar ini.
Selanjutnya, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, berbicara dalam kapasitasnya sebagai narasumber. Ia membahas program Pemerintah Daerah dalam mendukung ketahanan pangan di daerahnya.
Menurut Bupati Sinaga, Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah terluas di Sumatera Utara dengan lebih dari satu juta penduduk, di mana 70% dari mereka menggantungkan mata pencaharian dari sektor pertanian. Saat ini, tingkat ketahanan pangan di Simalungun sudah terpenuhi.
Pemerintah Kabupaten Simalungun juga telah mengalokasikan sekitar 35% dana desa untuk mendukung ketahanan pangan di 386 desa di wilayah tersebut. Selain itu, mereka terus melakukan studi untuk mengatasi masalah hilirisasi produksi pertanian, yang menjadi salah satu tantangan utama di Sumatera Utara.
Baca Juga: DPRD Simalungun Setujui Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah
Bupati Sinaga berharap bahwa seminar ini dapat menghadirkan investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam sektor pertanian. Ia mengingatkan bahwa Kabupaten Simalungun pernah menjadi lumbung padi di Sumatera Utara, dan salah satu faktor penurunan produksi adalah kerusakan saluran irigasi yang belum diperbaiki.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua DPD PIKI Sumatera Utara, Naslindo Sirait, Ketua Umum Inteligensia Kristen Indonesia, Badikenita Putri Sitepu, Direktur Utama PT Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, Dr. Kadijah EL Raminja dari Kementerian Pertanian RI, I G P Wira Kusuma dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Prof. Dr. Ir. Posman Sitepu, Dekan Fakultas Pertanian Unika Medan, Kadis Pertanian Simalungun, Sakban Saragih, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan, Robert Pangaribuan, serta berbagai akademisi dan undangan lainnya. (*)