BARAK.ID – Sebuah rekaman video dari helikopter Apache Israel, tertanggal 7 Oktober 2023, telah mengejutkan publik dengan menampilkan adegan penargetan terhadap warga sipil. Video ini viral di media sosial setelah diungkap oleh Quds News Network, memicu banyak laporan dari warga sipil Israel yang menjadi korban.
Beredar Video Warga Sipil Israel Tewas Ditembaki Tentaranya Sendiri Saat Konser Supernova
Akun Quds News Network, dalam postingannya, menyebutkan bahwa tentara Israel, dalam beberapa insiden, telah membunuh warga sipil mereka sendiri. Khususnya di Festival Musik Supernova, di mana sekitar 3.500 anak muda hadir dan menjadi salah satu target. Banyak korban dilaporkan tertembak di punggung saat berusaha melarikan diri.
Menurut laporan Al Jazeera, dalam konflik pada tanggal yang sama, Hamas disebutkan telah membunuh sekitar 260 orang dan membawa tawanan kembali ke Gaza. Namun, laporan independen dari situs Grayzone dan Haaretz menunjukkan bahwa militer Israel sendiri telah membunuh warganya dalam upaya menetralkan para militan Palestina.
Tuval Escapa dari tim keamanan Kibbutz Be’eri melaporkan kepada Haaretz bahwa para komandan membuat keputusan sulit di medan perang, termasuk menembaki rumah-rumah warga untuk melenyapkan teroris dan sandera.
Yasmin Porat, dalam wawancara dengan Radio Israel, mengonfirmasi bahwa militer Israel tanpa ragu telah membunuh banyak warga non-kombatan Israel selama pertempuran tersebut. Laporan Electronic Intifada juga menggambarkan konflik yang sangat sengit, dengan korban di antara warga sipil.
Baca Juga: 11 Rudal Israel Biadab Hantam Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Para pilot yang terlibat dalam operasi ini mengungkapkan kepada media Israel bahwa mereka dikirim ke medan perang tanpa informasi intelijen yang memadai, mengakibatkan kesulitan dalam membedakan antara pejuang Hamas dan non-pejuang Israel. Hal ini menyebabkan beberapa pilot merasa dilema dalam menentukan target yang harus ditembak.
Laporan dari ynet menambahkan bahwa, pada awalnya, serangan udara terhadap target yang dianggap sebagai teroris sangat intensif. Namun, seiring berjalannya waktu, pilot-pilot mulai lebih berhati-hati dalam memilih target. (*)