BANYUMAS, BARAK.ID – Kabupaten Banyumas, sebuah wilayah yang sering kali dilanda oleh bencana alam, kembali mengambil langkah proaktif dalam memastikan kesiapannya untuk menghadapi situasi darurat.
Banyumas Siap Siaga Antisipasi Bencana Alam
Aparat gabungan yang terdiri dari Personil TNI-POLRI, Forkopimda, BPBD, Tagana, Linmas, SAR, PMI, Senkom, RAPI, dan organisasi masyarakat (ormas) setempat, telah menggelar sebuah apel gabungan yang mengesankan di Lapangan Upacara Kodim 0701/Banyumas, Jalan Jenderal Soedirman, Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, pada Jumat, 20 Oktober 2023.
Apel ini dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, yang didampingi oleh Kombes Pol Edi Suranta Sitepu, Dandim 0701/Banyumas, Letkol Arm Ida Bagus Adi Purnama, serta dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua DPRD Banyumas, dr. Budi Setiawan, Kepala BPBD, Kepala Basarnas, Ka OPD Banyumas, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personil dan peralatan dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam yang dapat melanda Kabupaten Banyumas.
Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, dalam amanatnya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkolaborasi untuk memastikan berlangsungnya apel ini. Beliau menggarisbawahi pentingnya sinergi antara lembaga pemerintah, termasuk TNI dan Polri, serta kerjasama yang kuat dalam menghadapi tantangan bencana.
“Saya ingin mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TNI dan Polri yang selalu bersedia memberikan dukungan dalam penanggulangan bencana di wilayah kita. Tak lupa saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada unsur pemerintah baik instansi pemerintah pusat maupun daerah yang telah bekerja keras dalam upaya penanggulangan bencana. Sinergi antar lembaga pemerintah ini menjadi pondasi kuat dalam menghadapi tantangan yang kita hadapi,” ujar Pj Bupati.
Dalam konteks penanggulangan bencana, kerja sama yang koordinatif dan sinergis antar semua unsur terkait menjadi kunci. Setiap bencana, baik yang bersifat alam maupun non-alam, harus ditangani secara profesional dan terpadu.
“Oleh karena itu, pada setiap kejadian bencana, baik pada saat maupun pasca bencana, harus ditanggulangi secara profesional, terkoordinasi, dan terpadu dari semua unsur terkait. Untuk itu, perlu dibangun komunikasi dan koordinasi yang semakin intens serta kerjasama yang sinergis dan proporsional dari semua kepentingan,” tambah Hanung Cahyo Saputro.