WASHINGTON DC, BARAK.ID – Dalam upaya meningkatkan komitmen global, Amerika Serikat (AS) melampaui janji pendanaan sebelumnya dengan menjanjikan lebih dari $30 miliar untuk program multilateral membangun infrastruktur di negara-negara berkembang. Hal ini merupakan respons langsung terhadap Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (BRI) dari China, yang tengah merayakan ulang tahun kesepuluhnya.
Dana AS untuk Saingi Inisiatif Infrastruktur China
Pemerintah AS menegaskan kembali komitmennya terhadap program ini , mengutip VOA, Jumat (20/10/2023). Menurut Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, janji keuangan yang diumumkan pada 9 September lalu telah menambah total komitmen AS terhadap Kemitraan untuk Infrastruktur Global (PGI), dengan tambahan antara $1,1 miliar hingga $1,6 miliar dari total komitmen $30 miliar yang diumumkan pada Mei.
Meski demikian, ada skeptisisme di kalangan pengamat mengenai kemampuan AS untuk mencapai target ambisius yaitu mengumpulkan $200 miliar dalam lima tahun mendatang untuk inisiatif serupa yang diluncurkan oleh negara-negara maju Kelompok Tujuh (G7). Anggota G7 lainnya juga telah berkomitmen untuk mengumpulkan dana sebesar $400 miliar pada tahun 2027.
Namun, apa sebenarnya tujuan AS dalam kompetisi infrastruktur global ini?
Menurut dokumen resmi, tujuan utama dari PGI adalah untuk “mengatasi kesenjangan infrastruktur di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah”, dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, beberapa pengamat percaya bahwa ada tujuan lain: menawarkan proyek infrastruktur yang lebih berkualitas kepada negara-negara berkembang, yang dapat menjadi alternatif lebih menarik dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh BRI China.