BARAK.ID – Dalam debat capres 2024 yang diadakan pada 12 Desember 2023, Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, menarik perhatian dengan menyuarakan kritik terhadap manipulasi aturan oleh penguasa.
Anies Kritik Manipulasi Aturan oleh Penguasa, Memantik Reaksi Warganet: Apa Gak Bahaya?
Di panggung debat capres yang berlangsung di Kantor KPU RI, Jakarta, Anies Baswedan mengejutkan publik dengan penekanan tegasnya pada penyalahgunaan aturan untuk kepentingan penguasa. Pernyataannya yang berani tersebut langsung menjadikan namanya sebagai topik hangat di Twitter, mencerminkan dampaknya yang signifikan di kalangan netizen.
Awalnya, moderator debat, Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel, mempersilakan Anies untuk mempresentasikan visi misinya. Dalam pidatonya, Anies menyoroti pentingnya mengembalikan keadilan dan kebermanfaatan dalam penerapan hukum, yang saat ini sering dipelintir untuk mengakomodasi kepentingan penguasa.
Anies juga menekankan ketidakadilan dalam penegakan hukum, di mana hukum cenderung tajam terhadap rakyat kecil namun lunak terhadap kalangan atas. Dia berkomitmen untuk membawa perubahan dalam sistem penegakan hukum di Indonesia.
Selain itu, Anies menyentil soal keterlibatan generasi milenial dalam politik, dengan menyebut calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming, tanpa menyebut nama secara eksplisit. Anies menyinggung perbandingan antara kesuksesan Gibran dan tantangan yang dihadapi generasi muda lainnya dalam menyuarakan kritik terhadap pemerintah.
Netizen di media sosial memberikan respons beragam terhadap pidato Anies. Banyak yang menanggapinya dengan nada humor, menyebutkan bahwa Anies telah memanaskan suasana debat sejak awal.
Komentar seperti “Pelan-pelan Pak Anies, baru opening loh, isinya udah insightful semua” dan “Aniesss baru mulai loh aniess apa gak bahaya, dia yang ngomong gue yang deg-degan” menunjukkan antusiasme dan kecemasan netizen terhadap pendekatan Anies yang langsung pada inti masalah. (*)