BARAK.ID – Seorang anak kos di Solo, Jawa Tengah, menjadi korban pelecehan seksual yang berujung pada penolakan sosial dan stigma dari warga sekitar. Kejadian ini bermula ketika D, inisial korban, mengalami pelecehan verbal oleh pemilik sebuah warung makan di kawasan Jalan Bulukan Timur Raya, Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Anak Kos di Solo Diusir Warga Setelah Mengalami Pelecehan Verbal
Menurut pengakuannya dalam sebuah unggahan di media sosial pada Senin (18/12/2023), D merasa sangat terganggu dan mengalami gejala fisik seperti tremor akibat insiden tersebut.
Peristiwa ini semakin rumit ketika D berusaha menyelesaikan masalah ini secara aman.
Pelaku, bersama istrinya dan kemudian bersama ketua RW yang juga kakaknya dan seorang anggota Babinsa, mencoba mendatangi D untuk meminta maaf.
Namun, menurut D, pertemuan itu tidak membawa solusi, malah menimbulkan lebih banyak tekanan.
D menyebutkan bahwa selama pertemuan, Babinsa bahkan memintanya untuk tidak terlalu sensitif atau “baper” terhadap situasi tersebut.
Situasi menjadi lebih memprihatinkan ketika D, sebagai korban, justru mendapatkan perlakuan negatif dari warga sekitarnya.
Baca Juga: Sialnya Nasib Polisi Chepy di Bandung, Niat Melerai Malah Digebukin Anggota Ormas
D mengalami pengusiran dari rumah kosnya dan diperlakukan tidak adil dalam rapat warga, sementara pelaku mendapatkan perlindungan karena hubungan keluarganya dengan ketua RW.
Kondisi mental D, yang sudah menjalani terapi untuk depresi dan didiagnosa dengan bipolar affective disorder, episode depresi ringan hingga sedang, semakin memburuk akibat perlakuan yang ia terima.
D menegaskan perasaan frustrasinya terhadap mereka yang meremehkan pengalamannya dan menyatakan niatnya untuk pindah kost serta melaporkan kasus ini ke polisi. (*)