BARAK.ID – Operasi pencarian dan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang dipimpin oleh Polda Sumbar telah resmi ditutup. Sebanyak 75 korban berhasil ditemukan dan dievakuasi. Waka Polda Sumbar, Brigjen Pol Edi Mardiyanto, mengumumkan penutupan operasi dan pelarangan pendakian Gunung Marapi.
Operasi Pencarian Korban Erupsi Gunung Marapi Resmi Berakhir: Total Korban Tewas 23 Orang
Baca Juga: Siswi SMK Negeri di Medan Tewas dengan Mulut Berbusa, Dugaan Rudapaksa Usai Dicekoki Miras
“Operasi pencarian telah selesai dengan semua korban ditemukan. Mulai malam ini, semua tim pencarian akan kembali ke kesatuan masing-masing dan pendakian Gunung Marapi ditutup,” ujar Brigjen Pol Edi.
Baca Juga: Daftar Nama 22 Korban Erupsi Gunung Marapi Terungkap Berikut Tempat Asalnya
Data BKSDA Sumbar menjadi acuan dalam pencarian, yang berhasil menemukan seluruh korban yang dilaporkan hilang. “Kami telah mencapai target mencari 75 korban. Tidak ada lagi korban yang tersisa,” kata Edi.
Penghentian operasi ini juga didasarkan pada tidak adanya laporan baru dari keluarga korban. Namun, posko pelaporan masih tetap dibuka di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi. “Posko untuk laporan orang hilang masih kami operasikan, meski tidak ada laporan baru terkait korban erupsi Marapi,” tambahnya.
Baca Juga: Minggu Sore Masih Terlihat Bermain, 4 Anak Dibunuh Ayah di Jagakarsa
Dikutip Barak.id, Rabu (6/12/2023), korban terakhir yang ditemukan oleh tim gabungan telah diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Korban bernama Siska Afrina, mahasiswa UNP asal Solok Selatan, ditemukan di sekitar kawah Gunung Marapi. Total korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi kali ini mencapai 23 orang. (*)