BARAK.ID – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, baru-baru ini mengundang perhatian dengan pernyataannya yang menyoroti keaslian ijazah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo. Dalam serangkaian cuitan di media sosial, Roy Suryo meragukan bahwa Gibran merupakan lulusan S1, dan menawarkan beasiswa untuk program S2.
Roy Suryo Sentil Ijazah Gibran Rakabuming Setara ESEMKA: Pertanyakan Keaslian dan Tawarkan Beasiswa S2
Roy Suryo berpendapat bahwa ijazah S1 Gibran dari University of Bradford mungkin tidak autentik, mengacu pada sebuah surat keterangan yang ia bagikan.
Surat tersebut, yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikdasmen Dikbud dengan nomor 9149/D.D1/KS/2019 dan ditandatangani oleh Sekretaris Dirjen Dr. Sutanto SH.MH, menyatakan bahwa Gibran menyelesaikan pendidikan setara kelas 12 di SGR UTS Insearch Sydney, Australia, pada tahun 2006.
Surat tersebut menegaskan bahwa pendidikan tersebut setara dengan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia, bukan gelar S1.
“Ini SURAT KETERANGAN (ASLI) dari DirJen DikDasMen DikBud tanda tangan SesDirJen Dr Sutanto SH MA th 2019,” cuit Roy Suryo. “Menegaskan bahwa ‘Grade 12’ si GRR di UTS Insearch Sydney Aus th 2006 itu setara ESEMKA, eh SMK/Sekolah Menengah Kejuruan bidang Akuntansi dan Keuangan di Indonesia, bukan S1,” tambahnya.
Baca Juga: Momen Raffi Ahmad Sambut Gibran Rakabuming dan Selvi di Warung Kulinernya di Tebet
Dengan nada sindiran, Roy Suryo juga mengungkapkan keheranannya mengapa Gibran, dengan latar belakang pendidikannya yang dipertanyakan, tidak melanjutkan studi ke jenjang S2. Sebagai bentuk tantangan, Roy Suryo menawarkan beasiswa senilai Rp 195 juta untuk dua kelas konsentrasi, yakni AI terapan dan Analisis Data.
“Kalau memang benar2 ‘B.Sc ASLI’ dari University Bradford di UK/Inggris (bukan Abal2 yg cuma Cabang Filial), Pasti tertarik lebih jauh ke jenjang M.Sc. Ini ada BeaSiswa senilai 195Jt dengan konsentrasi AI terapan & Analisis Data,” ujar Roy Suryo dalam cuitannya.
Pernyataan Roy Suryo ini menimbulkan diskusi di kalangan netizen, dengan sebagian mendukung klaimnya, sementara lainnya mendukung Gibran. (*)