BARAK.ID – Istilah ‘Law of Assumption’ belakangan ini menjadi topik hangat di kalangan pengguna TikTok, terutama di kalangan anak muda. Fenomena ini mengajak kita untuk memahami bagaimana asumsi dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dan keinginan seseorang.
Arti Law of Assumption
‘Law of Assumption’ adalah sebuah konsep yang berasumsi bahwa apa yang diinginkan seseorang dapat terwujud dengan menganggapnya sudah terjadi dalam kehidupan nyata. Seorang TikToker dengan nama pengguna @tresnany_moonlight sering membagikan postingan tentang cara menggunakan ‘Law of Assumption’ untuk mewujudkan keinginan seperti membuat seseorang terus memikirkan kita.
Baca Juga: Perbedaan Jomblo dan Tuna Asmara: Mengurai Makna Dibalik Status Hubungan di Era Modern
Konsep ini berbeda dengan ‘Law of Attraction’ yang lebih berfokus pada afirmasi dengan pikiran positif. Sementara ‘Law of Assumption’ lebih menekankan pada asumsi atau praduga yang diterima oleh akal sehat, seperti dijelaskan dalam buku Psikologi Kepribadian dalam Perspektif Spiritual Ilahiah karya Anganthi.
Inti dari ‘Law of Assumption’ adalah menciptakan perasaan syukur dan bahagia dengan mengasumsikan keinginan telah terwujud. Misalnya, memikirkan seolah-olah keinginan itu sudah tercapai, yang pada gilirannya menciptakan rasa syukur dan motivasi untuk terus berusaha mewujudkan impian tersebut.