JAKARTA, BARAK.ID – Setelah serangkaian pertandingan yang penuh harapan, Indonesia akhirnya tersingkir dari Piala Dunia U17, menutup peluang mereka untuk melaju ke babak 16 besar. Kekalahan 1-3 dari Maroko di pertandingan terakhir grup menjadi penentu nasib, meskipun tim Garuda Muda sebelumnya menunjukkan performa mengesankan dengan menahan imbang Ekuador dan Panama.
Mimpi Piala Dunia U17 Indonesia Pudar
Pada awal turnamen, optimisme tinggi mengelilingi tim Indonesia U17. Mereka membuktikan diri sebagai kontender yang tangguh dengan meraih poin dalam dua laga pertama mereka. Namun, kekalahan dari Maroko menandai akhir perjalanan mereka di ajang ini, meninggalkan banyak pelajaran dan refleksi untuk masa depan sepak bola Indonesia.
Pengalaman Berharga Sebagai Tuan Rumah
Menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 bukan hanya tentang berkompetisi di lapangan. Ini juga merupakan kesempatan berharga bagi Indonesia untuk mempelajari dan memperbaiki aspek-aspek penting dalam penyelenggaraan turnamen sepak bola internasional. Penyelenggaraan yang sukses di berbagai stadion di Indonesia menunjukkan kemampuan negara ini dalam mengelola event besar, memberikan pengalaman berharga untuk penyelenggaraan turnamen di masa depan.
Komentar dan Analisis Ahli
Eduard Tjong, mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, mengemukakan pentingnya konsistensi dalam pembinaan tim. Menurutnya, mengembangkan tim yang solid dan konsisten lebih penting daripada meraih kemenangan jangka pendek. Ia menekankan pentingnya mempertahankan struktur tim yang ada dan terus mengembangkan kemampuan fisik dan mental pemain.
Sementara itu, Ketua PSSI, Erick Thohir, menyatakan apresiasinya terhadap semangat dan dedikasi Timnas U17. Ia menekankan bahwa pemain-pemain ini adalah masa depan sepak bola Indonesia dan bahwa kekalahan ini harus dijadikan dasar untuk persiapan yang lebih matang menjelang Piala Dunia U20 tahun 2025.