Barak ID
Minggu, 19 Oktober 2025
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
        • Religion & Belief
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
        • Sumatera Utara
          • Medan
          • Deli Serdang
          • Kabupaten Simalungun
          • Pematang Siantar
        • Bandung
        • Manado
        • Sulawesi Selatan
          • Makassar
          • Toraja
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata
Barak ID
No Result
View All Result
Barak ID
No Result
View All Result
  • Danau Toba
  • Rotasi
  • Indeks
  • °News
  • Peristiwa
  • °Hot
  • Bisnis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
  • Sports
  • Spesial
  • Sensasi
  • Wisata & Perjalanan
Home Dunia
Warga paris tabah hidup berdampingan dengan bangsat alias kutu busuk

Wabah kutu busuk di Paris meningkat tajam dalam dekade ini, menyebabkan kekhawatiran dan paranoia di kalangan warganya. Penelitian mendesak dilakukan.

Warga Paris Tabah Hidup Berdampingan dengan Bangsat alias Kutu Busuk

Widya Sanari Author: Widya Sanari
10 Oktober 2023 | 20:21 WIB
Rubrik: Dunia

PARIS, BARAK.ID – Wabah bangsat di Prancis meningkat tajam dalam dekade ini, sebabkan warga Paris tabah hidup berdampingan dengan bangsat alias kutu busuk. Warga Paris kini menghadapi ancaman baru yang tidak hanya meresahkan namun juga menimbulkan kepanikan. Dalam sepuluh tahun terakhir, populasi kutu busuk di Paris telah meningkat secara signifikan, menimbulkan kekhawatiran bagi warga ibu kota Prancis tersebut.

Warga Paris Tabah Hidup Berdampingan dengan Bangsat alias Kutu Busuk

Wabah Kutu Busuk alias Bangsat Mengancam Paris

Menurut laporan Carla Bleiker dari DW, salah satu dampak negatif dari kutu busuk bukan hanya gigitannya yang gatal, namun juga paranoia yang muncul setelahnya. Memang, gigitan kutu busuk bisa memicu rasa cemas yang berkepanjangan, dengan banyak orang yang terus menerus khawatir dengan kemungkinan adanya serangan berikutnya.

Pengalaman Bleiker sendiri membuktikan betapa mengganggunya kutu busuk ini. Setelah berlibur di Rumania pada 2016, Bleiker menemukan benjolan kecil yang gatal di kulitnya. Diagnosa medis membenarkan kekhawatirannya: gigitan kutu busuk.

Kutu busuk, yang sebenarnya sudah hampir punah pada pertengahan abad ke-20, kini kembali merajalela. Mereka muncul tak hanya di tempat-tempat dengan kebersihan rendah, namun juga di hotel bintang lima, furnitur bekas, dan bahkan di ruang kargo pesawat. Ini membuat wabah kutu busuk semakin sulit untuk diberantas.

Menyebar 6.000% dalam Dekade Terakhir

Bandara Frankfurt, Jerman, sebagai salah satu respons terhadap wabah ini, menawarkan layanan anjing pelacak serangga bagi para penumpang. Layanan ini memungkinkan pengecekan barang bawaan untuk memastikan tidak ada kutu busuk yang bersembunyi di dalamnya.

Menurut Heather Lynch, profesor dari Universitas Glasgow Caledonian, jumlah kutu busuk telah meningkat antara 4.000 hingga 6.000% dalam sepuluh tahun terakhir. Faktor utama yang mendorong peningkatan ini meliputi pertumbuhan murahnya biaya perjalanan dan penggunaan yang lebih luas dari transportasi udara. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah munculnya spesies kutu busuk yang lebih tahan terhadap pestisida.

Claudia Kasig dari JamiroTec, sebuah perusahaan pembasmi hama di Jerman, menjelaskan bahwa pembasmian kutu busuk memerlukan pendekatan khusus. Selain menggunakan pestisida, metode pemanasan juga diaplikasikan, dimana ruangan atau apartemen dinaikkan temperaturnya hingga kutu busuk mati karena suhu inti mereka meningkat.

Meskipun banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kutu busuk, termasuk menjaga kebersihan saat bepergian dan mencuci pakaian dengan suhu tinggi, namun realitasnya kutu busuk masih merupakan ancaman yang sulit untuk diberantas sepenuhnya.

Baca Juga: 43 Warga Malaysia Terjebak Sindikat Penipuan Telepon di Peru Berhasil Dibebaskan

Di Govanhill, Glasgow, warga memilih untuk hidup berdampingan dengan kutu busuk, mencari cara untuk mengendalikannya dengan sumber daya yang tersedia. Situasi ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan komprehensif dalam mengatasi masalah ini, menggabungkan pendidikan, kesadaran, dan sumber daya yang memadai.

Dengan meningkatnya jumlah kutu busuk di seluruh dunia, warga Paris dan kota-kota lainnya di seluruh dunia perlu mempersenjatai diri dengan pengetahuan dan sumber daya untuk melindungi rumah dan keluarga mereka dari ancaman yang semakin nyata ini. (*)

Source: DW
Tags: BangsatKutu BusukParisPrancisWabah

Berita Terkait

Turis prancis ditemukan terluka di bukit sipiso-piso, karo, sumatra utara setelah sempat dilaporkan hilang, diduga diganggu orang tak dikenal.
Peristiwa

Turis Prancis Hilang di Bukit Sipiso-piso Setelah Diganggu Sosok Tak Dikenal

Author: Rini Yosi
8 April 2024 | 03:31 WIB

BARAK.ID - Sebuah kisah mendebarkan terjadi di kawasan wisata alam Bukit Sipiso-piso, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Turis Prancis...

Read moreDetails
Lonjakan kasus pneumonia misterius melonjak di china, peran mycoplasma, dan tantangan unik dalam diagnosis serta pengobatan penyakit ini.
Dunia

China Dilanda Lonjakan Kasus Pneumonia yang Disebabkan Bakteri Mycoplasma

Author: Widya Sanari
3 Desember 2023 | 02:49 WIB

BARAK.ID - Sejak pertengahan Oktober 2023, China mendadak menjadi pusat perhatian global karena lonjakan dramatis kasus pneumonia. Kejadian ini pertama...

Read moreDetails

Berita Terbaru

Peristiwa

Polisi Ringkus Dua Perampok Operator Combine di Ogan Ilir

18 Oktober 2025 | 20:18 WIB
Bola

Manchester United Cari Kiper Baru untuk Musim 2026

24 September 2025 | 04:05 WIB
Bola

FIFA Gerah Jadi Korban Hoaks di Instagram Indonesia

24 September 2025 | 03:51 WIB
Bola

PSSI Kehilangan Suntikan APBN

24 September 2025 | 02:09 WIB
Bola

Mbappé Bisa Jadi Korban Rotasi

24 September 2025 | 01:17 WIB
Bola

PSIM Yogyakarta Terobos Papan Atas, Tim Ze Valente Masih Haus Prestasi

24 September 2025 | 01:06 WIB
Bola

Real Madrid Melaju Mulus di Awal Musim

24 September 2025 | 00:57 WIB
Bola

Messi Turut Rayakan Ousmane Dembele Raih Ballon d’Or 2025

24 September 2025 | 00:46 WIB
Peristiwa

Nilai Ijazah Ahmad Sahroni Tersorot Usai Rumahnya Dijarah Massa, Warganet: Orang Begini Lolos DPR?

31 Agustus 2025 | 03:49 WIB
Peristiwa

Gedung DPRD Makassar Hangus Dibakar Massa Saat Rapat Berlangsung

30 Agustus 2025 | 01:56 WIB
Investasi

Quotex: Platform Perdagangan Modern untuk Akses Pasar Global dan Investasi Cerdas

15 Agustus 2025 | 20:59 WIB
Investasi

Platform Perdagangan Daring yang Kian Populer di Berbagai Negara

27 Juli 2025 | 11:39 WIB
  • Media Kit
  • Pedoman
  • Privacy
  • Terms
  • Redaksi
Seedbacklink

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com