JAKARTA, BARAK.ID – Terkenal dengan karakternya yang energetik dan periang, Dinar Candy kini tengah giat berlatih olahraga boxing. Sebuah olahraga yang tak hanya menantang adrenalin, namun juga mampu mengukir postur tubuh ideal bagi pelakunya.
Rahasia Dinar Candy Raih Tubuh Ideal
Belum lama ini, Dinar Candy berbagi cerita tentang rutinitas barunya dalam dunia olahraga ini. “Ketagihan! Olahraga ini jadi bagian dari rutinitasku dan efeknya luar biasa bagi badan,” ungkap Dinar dengan semangat.
Dengan kedisiplinannya berlatih, tubuh Dinar terlihat lebih kencang dan otot-ototnya semakin terbentuk. Hal inilah yang membuatnya merasa tak perlu lagi melakukan tindakan medis seperti sedot lemak untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal.
Baca Juga: Adik Verrell Bramasta Jadi Korban Bullying, Mata Terluka Karena Lemparan Batu
“Sebelumnya, saya memang sempat mempertimbangkan perawatan sedot lemak, terutama untuk bagian perut. Namun kini, dengan rutin berlatih boxing, otot perut saya terbentuk dengan alami. Tubuh merespon dengan baik terhadap setiap pukulan dan gerakan yang saya lakukan,” kenang Dinar.
Dinar, yang saat ini berusia 30 tahun, merasa bahwa olahraga boxing telah memberinya banyak manfaat. Namun ia juga mempertimbangkan untuk mungkin menghentikan hobi ini saat memasuki usia 35 tahun. Alasannya? Dinar ingin lebih fokus mencari pasangan hidup.
“Meski saya sangat menikmati olahraga ini, saya juga berharap di masa depan dapat menemukan pendamping yang bisa menemani saya. Dalam konferensi pers seperti ini, rasanya kurang lengkap tanpa adanya seseorang di samping saya. Saya tidak ingin merasa kesepian di masa tua,” tutur Dinar dengan ekspresi sedikit melankolis.
Baca Juga: Lo Lieh, Aktor Asal Pematang Siantar Pertama yang Sukses Guncang Hollywood
Terlepas dari rencananya untuk mungkin menghentikan boxing di masa mendatang, saat ini Dinar Candy tetap menikmati setiap detik latihannya. Energi, determinasi, dan semangatnya dalam memukul samsak dan menjalani sparing menunjukkan betapa olahraga ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Bagi banyak orang, olahraga bukan hanya sekadar rutinitas fisik, namun juga terapi mental. Seperti yang dirasakan Dinar, olahraga bisa menjadi sarana untuk membangun kepercayaan diri, meningkatkan kesehatan tubuh, dan tentunya, meraih bentuk fisik yang diidamkan. (*)