BARAK.ID – Kebakaran yang mengerikan terjadi di sebuah kos di Jalan Dukuh Sari Gang Banteng Blok I Nomor 3, Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Satu Keluarga Tewas Terbakar di Denpasar, Ibu Peluk Bayinya Saat Terpanggang Kobaran Api
Api ganas itu dengan cepat melalap bangunan, menggiring nasib tragis bagi tiga jiwa yang tak berdaya.
Dalam kejadian ini, tiga anggota keluarga, Ari dan Nopik, pasangan suami-istri, serta balita mereka, Gede Agus, terpanggang dalam kobaran api yang melanda.
“Benar, dari kebakaran itu ada tiga orang yang terpanggang,” ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar, I Made Tirana, dikutip Selasa (7/5/2024).
Disampaikan Tirana, peristiwa tragis tersebut terjadi pada Senin (6/5/2024) sekitar pukul 23.00 Wita.
Baca Juga: Viral Wanita Dituduh Menculik Anak di Simalingkar, Ternyata Begini Faktanya!
Ketiga korban yang menjadi mangsa kebakaran ini merupakan satu keluarga.
Saat kebakaran melanda, ibu dan anaknya terbaring di samping sang ayah.
Bahkan, detail yang memilukan adalah saat ditemukannya balita Gede Agus, terpanggang, masih dalam dekapan terakhirnya memeluk ibunya yang tidak berdaya.
“Masih dilakukan pemeriksaan dan identifikasi oleh pihak kepolisian,” tambah Tirana, memperlihatkan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung untuk mencari fakta-fakta yang lebih jelas.
Namun, bukan hanya nyawa yang melayang dalam amukan si jago merah pada peristiwa ini, harta benda pun hangus terbakar, termasuk sepeda motor dan mobil.
Meskipun tidak dapat menyelamatkan jiwa yang telah terenggut, berkat upaya penanganan cepat dari tiga unit mobil pemadam kebakaran api akhirnya berhasil dipadamkan.
“Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 00.30 Wita,” ungkap Tirana.
Meskipun api telah berhasil dipadamkan, proses penyelidikan masih berlanjut untuk mengungkap penyebab pasti dari kejadian maut yang menimpa keluarga ini.
Tim Labfor Polda Bali masih menggali lebih dalam tentang penyebab pasti dari kebakaran ini.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan, jenazah keluarga yang tewas terpanggang dalam kobaran api itu telah dievakuasi ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar.
“Masih menunggu hasil laporannya,” ungkap AKP I Ketut Sukadi
Adik Korban Meratapi Jenazah
Diselimuti duka, Nyoman Yogi Mahendra, terduduk dalam kesedihan, meratapi nasib kakaknya, Made Ari Sanjaya, iparnya, Nopik Mertasari, dan keponakannya, Putu Gede Agus.
Dalam momen-momen memilukan tersebut, Yogi tidak mampu menahan air mata yang berlinang, mengenang kenangan terakhir bersama sang kakak.
“Tiga hari yang lalu terakhir komunikasi. Ngobrol biasa, nanya kabar,” katanya.
Sebagai tulang punggung keluarga, korban Ari telah menjadi tiang yang kokoh bagi mereka.
Dengan tekad yang teguh, dia merantau ke Denpasar untuk mencari nafkah, bekerja keras di salah satu pabrik pengalengan ikan di Benoa.
Baca Juga: Parah! Wanita Bisu di NTT Diperkosa Hingga Hamil, 4 Pelaku Cuma Wajib Lapor
Kehadirannya memberikan harapan bagi keluarga, meskipun jarak terpisah memisahkan mereka.
“Dia (Ari) jadi tulang punggung keluarga,” ungkap Yogi, menggambarkan betapa besar peran kakaknya dalam kehidupan mereka.
Perjalanan hidup Ari yang penuh perjuangan membawanya ke Denpasar, di mana dia menetap di berbagai kosan, mencari nafkah untuk keluarganya.
Ari bersama istri dan anaknya menetap di kos sejak Februari, yang kini menjadi tempat kebakaran mengerikan itu terjadi.
Sementara masih terjebak dalam pusaran duka, keluarga yang tersisa mempersiapkan prosesi pemakaman bagi korban.
Rencananya, mereka akan dimakamkan bersama di Setra Adat Bontihing pada Jumat (10/5/2024). (*)