BARAK.ID – Industri perjudian daring telah menjadi pemandangan umum dalam beberapa tahun terakhir, menjanjikan kemudahan akses dan potensi kemenangan menggiurkan bagi para pemainnya.
Mantan Penjaga Meja Membongkar Skema Curang Slot Online: Pemain Tidak Dibiarkan Menang!
Namun, dibalik layar gemerlap, tersembunyi sebuah rahasia gelap yang merampas keadilan dari para penikmat permainan tersebut.
Barak.id melakukan wawancara eksklusif dengan seorang mantan penjaga meja dari sebuah situs perjudian daring ternama di Asia, yang merambah pasar tidak hanya di Indonesia tetapi juga seantero benua.
Demi melindungi identitasnya, narasumber kami, yang akan kita sebut sebagai “Andi”, berusia 32 tahun, bersedia berbagi pengalamannya.
Awalnya, Andi mencari pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, dia tak pernah menyangka akan terjerat dalam industri yang gelap dan penuh tipu daya ini.
Perjalanan Andi dimulai ketika dia ditawari pekerjaan misterius di sebuah negara Asia yang terkenal sebagai pusat server perjudian daring.
Dengan segala biaya hidup, paspor, dan tiket pesawat ditanggung oleh perusahaan, Andi pun berangkat dengan harapan mendapatkan penghasilan yang cukup layak.
Namun, ketika tiba di negara tersebut, Andi disambut oleh orang suruhan dan dibawa ke markas besar tempat pekerjaan di industri perjudian daring itu beroperasi.
Di sana, segala kebutuhan hidupnya, dari tempat tinggal hingga perawatan tubuh, ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.
Andi juga mengungkapkan bahwa di tempat kerjanya, narkoba dan layanan wanita PSK tersedia dengan biaya sendiri bagi yang berminat.
Namun, hal tersebut tidak diwajibkan, dan semua itu berlangsung di antara para pekerja.
Selama tiga bulan pertama, Andi menerima gaji yang lumayan, belum termasuk bonus.
Namun, pada bulan keempat, situasinya mulai berubah drastis.
Andi tidak lagi mendapat gaji, dan harus menanggung biaya hidupnya sendiri dari sisa gaji sebelumnya.
Ditanya mengapa tidak melarikan diri, Andi mengungkapkan bahwa dia selalu hidup dalam tekanan dan ancaman.
Dia diberi dua pilihan: tetap tinggal atau dipindahkan ke tempat lain, yang pada dasarnya adalah ‘dijual’ ke pihak lain dengan nasib yang tidak pasti.
Akhirnya, Andi diberi pilihan ketiga untuk kembali ke Indonesia setelah setahun bekerja, meskipun biaya kepulangan harus ditanggung sendiri.
Untuk mengumpulkan uang, Andi terpaksa melakukan penipuan dengan mengajak orang baru mendaftar, lalu memblokir akun mereka setelah melakukan deposit.