Barak ID
Senin, 20 Oktober 2025
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
        • Religion & Belief
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
        • Sumatera Utara
          • Medan
          • Deli Serdang
          • Kabupaten Simalungun
          • Pematang Siantar
        • Bandung
        • Manado
        • Sulawesi Selatan
          • Makassar
          • Toraja
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata
Barak ID
No Result
View All Result
Barak ID
No Result
View All Result
  • Danau Toba
  • Rotasi
  • Indeks
  • °News
  • Peristiwa
  • °Hot
  • Bisnis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
  • Sports
  • Spesial
  • Sensasi
  • Wisata & Perjalanan
Home Jejak
Jejak marsinah, yang nama selalu mengudara seiring dengan peringatan hari buruh sedunia atau may day setiap tanggal 1 mei.

Jejak Marsinah, yang nama selalu mengudara seiring dengan peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day setiap tanggal 1 Mei.

Jejak Marsinah, Simbol Perjuangan Buruh – Monumen Patung Perempuan dengan Tangan Terkepal

Nur Jannah Author: Nur Jannah
30 April 2024 | 01:41 WIB
Rubrik: Jejak

BARAK.ID – Seiring dengan peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day setiap tanggal 1 Mei, nama Marsinah selalu mengudara dalam gelombang ingatan kolektif masyarakat Indonesia.

Jejak Marsinah, Simbol Perjuangan Buruh – Monumen Patung Perempuan dengan Tangan Terkepal

Marsinah adalah simbol perjuangan yang tak pernah padam, menyorotkan nasib para pekerja yang seringkali dilecehkan hak-haknya.

Meski telah lama berlalu, kisah hidup Marsinah tetap menyimpan daya pikat yang mampu menggugah nurani bangsa.

Perempuan kelahiran Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur, pada 10 April 1969 itu meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah perjuangan buruh Indonesia.

Terpatri dalam ingatan sebagai aktivis vokal yang tak gentar membela rekan-rekannya, Marsinah menjadi personifikasi semangat yang tak pernah padam dalam menuntut perbaikan nasib kaum pekerja.

Baca Juga: Jejak Afia Rahmatunufus, Mahasiswi Unikom Viral Diduga Kleptomania

Monumen Abadi di Tanah Kelahiran

Sebagai penghormatan atas perjuangan dan pengorbanannya, sebuah monumen megah didirikan di desa kelahirannya.

Monumen Pahlawan Buruh Marsinah berdiri gagah di tepi Jalan Raya Baron, Desa Nglundo, Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur.

Lokasinya berada di seberang Jalan Marsinah dan tidak jauh dari pemakaman umum desa, tempat jasad Marsinah disemayamkan.

Pada monumen ini, terdapat sebuah patung perempuan berwarna emas dengan rambut sebahu.

Sosok itu berdiri di atas dudukan berbentuk teratai, mengenakan kemeja, rok, dan sepatu kets dengan satu tangan kiri terkepal meninju ke udara.

Di bawahnya, terdapat dudukan patung berbentuk kubus berhias batu marmer yang bertuliskan “Pahlawan Buruh Marsinah”.

Monumen yang disaksikan saat ini sebenarnya adalah monumen baru.

Sebelumnya, patung lama roboh setelah ditabrak truk pada tahun 2014.

Sopir truk yang bertanggung jawab kemudian membuat patung baru yang lebih megah, seperti yang dapat disaksikan saat ini.

Baca Juga: Jejak Chandrika Chika, Selebgram Tersandung Kasus Narkoba: Profil & Biografi

Kisah Hidup Marsinah

Menengok ke belakang, kisah hidup Marsinah layak ditelusuri lebih jauh.

Ia terlahir dari keluarga sederhana dengan ayah bernama Astin dan ibu Sumini.

Marsinah memiliki seorang kakak perempuan, Marsini, dan adik perempuan bernama Wijati.

Hidup pada masa represif Orde Baru, Marsinah harus melepaskan mimpinya untuk menempuh pendidikan tinggi karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan.

Setelah lulus SLTA, ia merantau ke Surabaya pada tahun 1989 dengan menumpang di rumah kakaknya, Marsini, yang telah berkeluarga.

Di Surabaya, Marsinah bekerja di pabrik plastik SKW di Kawasan Industri Rungkut.

Namun, gajinya jauh dari cukup sehingga ia harus mencari tambahan penghasilan dengan berjualan nasi bungkus.

Marsinah juga sempat bekerja di sebuah perusahaan pengemasan barang sebelum akhirnya pindah bekerja di pabrik arloji PT Catur Putra Surya (PT CPS) di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo pada 1990.

Selama bekerja di PT CPS, Marsinah dikenal sebagai buruh yang vokal dan selalu memperjuangkan nasib rekan-rekannya.

Ia bergabung dan menjadi aktivis dalam organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT CPS.

Baca Juga: Jejak Romo Gusti, Oknum Pastor di Paroki Kisol yang Jatuh dalam Skandal

Pemicu Gelombang Perlawanan

Pada 1993, pemerintah mengeluarkan instruksi Gubernur KDH TK I Jawa Timur dalam surat edaran No. 50/Th. 1992 yang berisi imbauan kepada pengusaha Jawa Timur untuk menaikkan gaji pokok karyawan sebesar 20 persen.

Namun, imbauan tersebut tidak segera dipenuhi oleh para pengusaha, termasuk oleh PT CPS, tempat Marsinah bekerja.

Hal itu kemudian memicu aksi unjuk rasa dari para buruh yang menuntut kenaikan upah.

Marsinah terlibat dalam rapat perencanaan unjuk rasa yang digelar di Tanggulangin, Sidoarjo pada 2 Mei 1993.

Keesokan harinya, para buruh mencegah teman-temannya bekerja untuk melakukan aksi mogok.

Namun, Komando Rayon Militer (Koramil) setempat langsung turun tangan untuk mencegah aksi para buruh PT CPS tersebut.

Pada 8 Mei 1993, para buruh mogok total dan mengajukan 12 tuntutan kepada PT CPS.

Marsinah menjadi salah satu dari 15 orang perwakilan buruh yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan, dan masih terlibat hingga 5 Mei 1993.

Pada siang hari tanggal 5 Mei 1993, sebanyak 13 buruh yang dianggap menghasut rekan-rekannya untuk berunjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.

Mereka dipaksa mengundurkan diri dari PT CPS karena dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan lain bekerja.

Baca Juga: Jejak Arie Febriant: Pegawai Pertamina yang Dinilai Tak Punya Adab, Meludah Saat Ditegur Parkir Sembarangan

Kisah Tragis Marsinah

Marsinah yang mendengar kabar tersebut, dikabarkan sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan 13 rekannya.

Pada malam harinya, sekitar pukul 10 malam, Marsinah dilaporkan menghilang.

Keberadaannya tidak diketahui lagi hingga jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Nganjuk pada 9 Mei 1993.

Hasil autopsi menyatakan bahwa Marsinah telah meninggal dunia pada satu hari sebelum jenazahnya ditemukan, yakni pada 8 Mei 1993.

Penyebab kematiannya adalah penganiayaan berat, dan Marsinah juga diketahui telah diperkosa.

Kematian tragis Marsinah mengundang reaksi keras masyarakat yang menuntut pemerintah mengusut tuntas dan mengadili para pelaku pembunuhan.

Meski usaha untuk menemukan pelaku sempat dilakukan, namun sampai saat ini siapa sebenarnya para pelaku pembunuhan Marsinah belum ditemukan.

Baca Juga: Jejak Serda Adan Aryan Marsal: Pembunuh Casis Bintara TNI AL asal Nias

Semangat yang Tak Pernah Padam

Meski kisah hidupnya berakhir tragis, semangat perjuangan Marsinah tak pernah padam.

Sosoknya tetap dikenang sebagai pahlawan buruh yang memperjuangkan hak-hak pekerja dengan gigih.

Perjuangannya telah meninggalkan warisan berharga bagi generasi penerus dalam memperjuangkan keadilan bagi kaum buruh Indonesia.

Penghargaan atas pengabdiannya terus mengalir, baik dari dalam maupun luar negeri.

Marsinah dianugerahi Penghargaan Yap Thiam Hien, sebuah penghargaan bergengsi bagi aktivis hak asasi manusia yang diberikan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Kisah hidupnya yang menggugah juga telah diangkat ke dalam berbagai karya sastra dan seni pementasan, menjadi inspirasi bagi banyak seniman dalam menyuarakan perjuangan kelas pekerja.

Peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day setiap tanggal 1 Mei selalu menjadi momen istimewa untuk mengingat kembali semangat Marsinah.

Orasi-orasi menggema menuntut perbaikan nasib buruh, mengingatkan kita akan pengorbanan Marsinah dan pentingnya memperjuangkan keadilan bagi para pekerja.

Tragedi yang menimpa Marsinah seakan menjadi pemicu kebangkitan kesadaran kelas pekerja di Indonesia.

Tuntutan untuk menghormati hak-hak buruh semakin bergaung, mendesak pemerintah dan pengusaha untuk memenuhi kewajiban mereka dalam menjamin kesejahteraan para pekerja.

Baca Juga: Jejak Aghnia Punjabi: Anak Dianiaya Pengasuh-Ditipu Karyawan Sendiri

Representasi Perjuangan Tak Berakhir

Marsinah mungkin telah tiada, namun semangat perjuangannya tetap hidup dan berkobar dalam diri para aktivis buruh di seluruh penjuru nusantara.

Ia menjadi representasi perjuangan yang tak pernah berakhir, sebuah insprirasi bagi generasi muda untuk terus memperjuangkan keadilan dan menghapuskan praktik-praktik eksploitatif terhadap kaum pekerja.

Melalui monumen megah di tanah kelahirannya, nama Marsinah diabadikan sebagai simbol perjuangan buruh Indonesia.

Patung perempuan dengan tangan terkepal itu seakan meneriakkan determinasi untuk tak pernah menyerah dalam memperjuangkan hak-hak yang selama ini dinodai.

Kisah Marsinah mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk keadilan tidak pernah berhenti.

Setiap langkah kecil yang diambil akan membawa perubahan besar bagi masa depan yang lebih baik bagi kelas pekerja.

Semangat Marsinah akan terus menyala, menerangi jalan panjang bagi para pejuang buruh Indonesia dalam meraih martabat dan kehormatan yang selayaknya mereka terima. (*)

Source: Kompas.com
Tags: 1 MeiBuruhHari BuruhJejakMarsinahMay DayMonumenPatungPerempuanProfilSimbol PerjuanganTangan Terkepal

Berita Terkait

Dimas kanjeng taat pribadi dikenal sebagai tokoh dengan kemampuan menggandakan uang, ternyata menyimpan praktik penipuan terorganisir
Jejak

Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Terbongkarnya Penipuan Berkedok Dukun dan Pembunuhan Berencana

Author: Nur Jannah
27 Mei 2025 | 03:24 WIB

BARAK.ID - Nama Dimas Kanjeng Taat Pribadi sempat menggemparkan publik Indonesia beberapa tahun silam. Sosok yang dikenal luas sebagai tokoh...

Read moreDetails
Fawer sihite, mencalonkan diri sebagai wali kota pematangsiantar dengan komitmen memajukan pendidikan, terinspirasi jejak devi simatupang.
Regional

Fawer Sihite Terinspirasi Jejak Devi Simatupang dalam Memajukan Pendidikan di Pematangsiantar

Author: Rhiena Pondow
10 Juni 2024 | 04:24 WIB

BARAK.ID – Fawer Sihite, sosok muda yang dikenal sebagai aktivis, penulis, dan pengusaha, saat ini mencalonkan diri sebagai Wali Kota...

Read moreDetails

Berita Terbaru

Peristiwa

Polisi Ringkus Dua Perampok Operator Combine di Ogan Ilir

18 Oktober 2025 | 20:18 WIB
Bola

Manchester United Cari Kiper Baru untuk Musim 2026

24 September 2025 | 04:05 WIB
Bola

FIFA Gerah Jadi Korban Hoaks di Instagram Indonesia

24 September 2025 | 03:51 WIB
Bola

PSSI Kehilangan Suntikan APBN

24 September 2025 | 02:09 WIB
Bola

Mbappé Bisa Jadi Korban Rotasi

24 September 2025 | 01:17 WIB
Bola

PSIM Yogyakarta Terobos Papan Atas, Tim Ze Valente Masih Haus Prestasi

24 September 2025 | 01:06 WIB
Bola

Real Madrid Melaju Mulus di Awal Musim

24 September 2025 | 00:57 WIB
Bola

Messi Turut Rayakan Ousmane Dembele Raih Ballon d’Or 2025

24 September 2025 | 00:46 WIB
Peristiwa

Nilai Ijazah Ahmad Sahroni Tersorot Usai Rumahnya Dijarah Massa, Warganet: Orang Begini Lolos DPR?

31 Agustus 2025 | 03:49 WIB
Peristiwa

Gedung DPRD Makassar Hangus Dibakar Massa Saat Rapat Berlangsung

30 Agustus 2025 | 01:56 WIB
Investasi

Quotex: Platform Perdagangan Modern untuk Akses Pasar Global dan Investasi Cerdas

15 Agustus 2025 | 20:59 WIB
Investasi

Platform Perdagangan Daring yang Kian Populer di Berbagai Negara

27 Juli 2025 | 11:39 WIB
  • Media Kit
  • Pedoman
  • Privacy
  • Terms
  • Redaksi
Seedbacklink

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com