BARAK.ID – Dalam serangkaian video terbaru yang diunggah oleh Amy BMJ, dimana ia terlihat memohon dukungan dari kepolisian Indonesia hingga Presiden Joko Widodo, tampaknya upaya tersebut tidak lagi memberikan dampak yang signifikan.
Wanda Ponika Menyarankan Amy BMJ Kembali ke Singapura: Di Indonesia Tak Akan Ada Solusi!
Wanda Ponika, melalui unggahan terkini di media sosialnya, mengungkapkan pandangannya mengenai situasi yang dihadapi Amy.
Menurutnya, selama Amy tetap berada di Indonesia, penyelesaian atas permasalahannya akan tetap menjadi angan-angan.
Baca Juga: Viral Xpander Tabrak Porsche, Warganet Curiga: Klaim Asuransi Miliaran Rupiah
Wanda Ponika, dalam penuturannya, menyatakan bahwa seruan Amy melalui video dan podcast, sejauh ini, berhasil membangkitkan kesadaran publik terhadap masalah yang dihadapinya.
Namun, Wanda menegaskan bahwa langkah tersebut tidak dapat dianggap sebagai penyelesaian konkret terhadap masalah.
Ia menambahkan, pemerintah Indonesia bukanlah pihak yang berwenang untuk menuntaskan perselisihan pribadi Amy dengan suaminya.
Dalam unggahan yang dilakukan pada Sabtu, 16 Maret 2024, di akun Instagramnya, @wandaponika, Wanda berpendapat bahwa Amy seharusnya memfokuskan perhatiannya pada pemerintah Singapura.
Ia menyarankan agar Amy mencoba menarik perhatian pemerintah dan influencer Singapura melalui unggahannya, dengan harapan mendapatkan dukungan lebih lanjut.
Lebih jauh, Wanda menekankan pentingnya Amy untuk kembali ke Singapura dan mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Aden Wong.
Baca Juga: Hotman Paris Disebut Berdiri di Sisi Aden Wong, Amy BMJ Mengaku Terkejut dan Hancur
Langkah ini diharapkan akan memaksa Aden untuk hadir di pengadilan Singapura guna menyelesaikan masalah mereka.
Wanda secara terbuka menyatakan bahwa Amy tidak akan menemukan solusi yang efektif selama ia masih berada di Indonesia.
Ia menutup pernyataannya dengan menunjukkan simpati dan dukungannya kepada Amy, mengingatkan bahwa saran yang diberikannya dimaksudkan agar Amy dapat segera menemukan solusi atas masalah yang dihadapinya. (*)