BARAK.ID – Sebuah rekaman suara yang diduga milik Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, beredar luas di media sosial, memicu spekulasi tentang upaya intimidasi terhadap para kepala lingkungan (kaling) dan RT untuk mendukung calon tertentu dalam Pemilu 2024.
Viral Rekaman Diduga Suara Bupati Jembrana Ajak Kaling Dukung Calon Pemilu
Dalam rekaman tersebut, terdapat pesan yang mengarahkan para pemimpin komunitas lokal tersebut untuk memastikan dukungan pada calon yang belum diidentifikasi secara spesifik.
Saat dikonfrontasi dengan isu yang berkembang, Bupati Tamba membantah keras bahwa suara dalam rekaman itu adalah miliknya, menantang pihak-pihak yang berkeberatan untuk membuktikan klaim mereka.
Tak hanya itu, Bupati Tamba membantah dengan nada mengejek sambil berusaha mengelak dari pertanyaan lebih lanjut dari para wartawan.
“Bukan saya itu, buktikan dulu baru saya mau jawab,” ujarnya, dilansir Barak.id via detikBali, Jumat (2/2/2024).
Dalam rekaman yang menjadi viral tersebut, terdapat pernyataan yang menekankan pentingnya keseriusan dan loyalitas dari kaling dan RT, dengan adanya peringatan terselubung tentang konsekuensi apabila terjadi ketidaksesuaian dalam dukungan politik.
“Kalau kalian beda, ok. Saya akan lihat nanti pada tanggal 14 sore, kita lihat, kita buktikan. Mana TPS kalian, saya sudah kasi tahu camat,” demikian salah satu bagian dari rekaman tersebut.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jembrana, melalui ketuanya Made Widiastra, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait rekaman tersebut dan akan mengadakan rapat pleno untuk mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya.
Bawaslu berencana untuk memeriksa isi rekaman lebih detail untuk menentukan apakah terdapat unsur pelanggaran.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta, menawarkan perspektif alternatif, menegaskan bahwa Bupati Tamba sebenarnya berusaha mendorong partisipasi pemilih untuk mengurangi angka golput di Jembrana, bukan mengintimidasi atau mengarahkan dukungan ke calon tertentu.
Baca Juga: Kernet Truk Tewas dalam Laka Runtun di Jalinsum Lubuklinggau
Menurut Mudarta, Bupati Tamba hanya menyediakan informasi tentang caleg-caleg dan menekankan pentingnya kehadiran di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Mudarta juga menyatakan bahwa rekaman tersebut mungkin telah diedit untuk menciptakan kesan yang salah dan menekankan bahwa selama tidak ada pelanggaran hukum, tidak ada masalah dengan isi rekaman.
Dia membantah klaim bahwa Bupati Tamba secara spesifik mengajak kaling untuk mendukung Partai Demokrat, mengklaim bahwa Bupati hanya memberikan contoh dari banyaknya pilihan politik yang tersedia bagi pemilih. (*)