BARAK.ID – Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, mengakhiri perjalanan hidupnya pada 2 Januari 2024. Ramli, yang dikenal luas karena integritas dan keberaniannya dalam beroposisi, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sekitar pukul 19.30 WIB.
Eks Menko Kemaritiman, Rizal Ramli Telah Berpulang
Kabar duka ini pertama kali tersebar melalui pesan singkat dari keluarga Ramli, yang menginformasikan kepergian sang tokoh. “Dengan segala kerendahan hati, kami keluarga besar menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan almarhum selama hidup,” demikian isi pesan tersebut.
Kabar kepergian Ramli tersebut dibenarkan oleh Adhie M Massardi, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih. “Memang benar, beliau telah berpulang,” tuturnya, meski belum mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sementara itu, rumah duka yang terletak di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, mulai dipenuhi oleh kerabat dan sahabat dekat. Diantaranya adalah Hendrawan Supratikno dari PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat, dan banyak lagi.
Eggi Sudjana, seorang aktivis dan sahabat dekat Ramli, mengungkapkan rasa kehilangannya. “Pak Rizal adalah sosok yang tegas dan berani dalam beroposisi. Kita kehilangan sosok demokrat yang sangat dihormati,” ucapnya.
Menurut Tri Wibowo Santoso, staf almarhum, Rizal Ramli telah menjalani perawatan intensif di RSCM selama hampir dua bulan karena kanker pankreas stadium 4.
Baca Juga: 5 Shio Paling Beruntung di Tahun 2024, Siapa yang Mendominasi?
Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak, termasuk Hendrawan Supratikno yang masih sempat berkomunikasi dengan Ramli hingga November 2023. “Saya terkejut dengan kepergiannya,” ungkap Hendrawan.
Sebagai tanda penghormatan, berbagai kiriman bunga dari tokoh-tokoh penting negara, seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, terlihat memenuhi rumah duka.
Rizal Ramli dikenang tidak hanya sebagai tokoh politik, tapi juga sebagai seorang ayah, kakek, dan mertua yang dicintai. (*)