Investasi di reksa dana kini semakin mudah dijangkau dan banyak diminati. Ini terutama untuk investor pemula yang ingin mendapatkan eksposur pasar modal tanpa harus mengelola portofolio secara langsung.
Pilihan reksa dana yang ada saat ini pun beragam. Mulai dari reksadana saham di Makmur.id yang menawarkan potensi imbal hasil jangka panjang hingga reksadana campuran Makmur.id yang menggabungkan berbagai instrumen investasi untuk menciptakan keseimbangan antara risiko dan return.
Namun sebelum membeli produk reksa dana, satu dokumen penting yang sebaiknya tidak diabaikan adalah prospektus. Prospektus adalah dokumen resmi yang memberikan informasi lengkap dan mendalam tentang suatu produk reksa dana.
Sayangnya, masih banyak calon investor yang melewatkan untuk membacanya. Entah karena menganggap isinya terlalu teknis atau merasa tidak relevan. Padahal, memahami isi prospektus dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih rasional dan sesuai dengan tujuan keuangan pribadi.
Lantas, apa saja alasan mengapa investor harus membaca prospektus reksa dana? Berikut lima alasan mengapa membaca prospektus reksa dana sangat penting bagi calon investor.
1. Mengetahui Tujuan dan Strategi Investasi
Setiap reksa dana memiliki tujuan investasi yang berbeda. Ada yang fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan ada pula yang mengutamakan kestabilan dan likuiditas.
Strategi investasi yang digunakan oleh manajer investasi untuk mencapai tujuan tersebut dijelaskan secara rinci dalam prospektus. Oleh karean itu, membaca bagian ini memungkinkan Anda dapat menilai apakah strategi dan tujuan reksa dana tersebut sesuai dengan rencana keuangan Anda.
Sebagai contoh, adalah jika Anda berinvestasi untuk dana pensiun jangka panjang. Untuk periode tersebut, maka reksa dana saham dengan fokus pertumbuhan bisa lebih cocok dibandingkan produk pasar uang yang lebih konservatif.
2. Memahami Profil Risiko
Risiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari investasi, dan setiap jenis reksa dana memiliki tingkat risiko yang berbeda. Prospektus menjelaskan jenis-jenis risiko yang mungkin dihadapi, seperti risiko pasar, risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan sebagainya.
Karena itu, memahami profil risiko suatu produk memungkinkan Anda menentukan apakah Anda siap secara mental dan finansial untuk menghadapi kemungkinan fluktuasi nilai investasi. Ini penting untuk mencegah keputusan impulsif ketika terjadi penurunan nilai sementara.