BARAK.ID – Baru-baru ini, jagad media sosial di Indonesia dihebohkan oleh peristiwa yang terjadi di Universitas Andalas, Padang. Sepasang mahasiswa universitas tersebut tertangkap basah melakukan perbuatan asusila di dalam sebuah masjid di kampus, menimbulkan kecaman luas dari masyarakat.
Mahasiswa Unand Terpergok Berbuat Asusila di Masjid Universitas Terekam dan Viral
Dilansir Barak.id, Senin (11/12/2023) dari akun Twitter @infounand, mahasiswa berinisial TKAH dari Fakultas Hukum dan IA dari Fakultas Ilmu Budaya ini dinarasikan kedapatan oleh warga saat berada di masjid Limau Manis, Kecamatan Pauh, Padang, pada Sabtu, 9 Desember 2023. Mereka bukan hanya sekali melakukan tindakan ini, tulis akun itu, pengakuan mereka mengungkap bahwa ini adalah ketiga kalinya mereka berbuat demikian di masjid tersebut.
Foto dan informasi terkait kejadian ini cepat menyebar di media sosial, termasuk di akun Twitter @infounand, yang memperlihatkan bukti kejadian tersebut.
Sekretaris Universitas Andalas, Henmaidi, telah mengkonfirmasi bahwa kedua individu tersebut memang mahasiswa di universitas tersebut. Saat ini, mereka sedang menjalani pemeriksaan oleh Komisi Etik Universitas Andalas untuk menentukan tindakan selanjutnya. Henmaidi menyatakan, pihak universitas masih menunggu hasil pemeriksaan dari komisi untuk memberikan informasi lebih lanjut.
Kasus ini terkuak ketika Irfan, teman sekamar TKAH, menemukan rambut perempuan di kamar mandi dan kondisi kamar yang tidak teratur. Setelah memergoki mereka, Irfan segera melaporkan kejadian itu ke pengurus masjid.
Baca Juga: Gus Miftah Berencana Bertemu Aulia Rakhman Pasca Viralnya Video Stand Up
Yang lebih mengejutkan, TKAH diketahui sebagai seorang hafiz Qur’an dan imam di masjid tersebut. Hal ini menambah kekecewaan dan kemarahan di kalangan masyarakat, terutama di media sosial, di mana banyak warganet menyatakan rasa tidak percaya dan kekecewaan mereka. Komentar-komentar di media sosial menunjukkan betapa terkejutnya publik akan perilaku TKAH yang bertentangan dengan ekspektasi sebagai seorang hafiz dan pemimpin keagamaan.
Akibat peristiwa ini, kedua pelaku diminta untuk membuat surat pernyataan, mengakui perbuatan mereka, dan siap menerima konsekuensi dari perbuatan tersebut. Kejadian ini tidak hanya menjadi topik hangat di media sosial, tetapi juga membuka diskusi lebih luas mengenai moralitas dan tanggung jawab sosial di kalangan mahasiswa. (*)