PALEMBANG, BARAK.ID – Pernikahan menjadi momen sakral yang diimpikan oleh banyak pasangan. Namun, sebuah insiden yang terjadi di Palembang menggetarkan hati banyak calon pengantin, karena impian bahagia mereka dirusak oleh aksi penipuan oleh pemilik wedding organizer (WO).
Calon Pengantin Jadi Korban Penipuan
Jaka Perdana (40), pemilik sebuah WO yang cukup terkenal di Palembang, menjadi buah bibir ketika dia diduga berhasil menggelapkan dana klien-kliennya hingga mencapai angka fantastis Rp 1,5 miliar.
Kapolsek Ilir Barat II Palembang, Kompol Wira Satria Yudha, mengungkapkan bahwa kasus ini awalnya diketahui ketika Luthfi (27), seorang ASN dan calon istrinya, melaporkan tindakan Jaka kepada pihak berwajib.
“Luthfi bekerja sama dengan Jaka untuk merayakan momen lamaran dan pernikahannya pada tanggal 27 Agustus 2023. Untuk itu, Luthfi telah mentransfer dana senilai Rp 100 juta ke rekening pelaku,” terang Wira.
Namun, pada hari H acara lamaran, ternyata Jaka tidak melaksanakan tugasnya.
Luthfi, yang sudah membayarkan sejumlah besar, harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk mendapatkan vendor lain agar acara tetap berjalan.
Situasi ini tentu saja menciptakan trauma dan kerugian finansial yang signifikan bagi Luthfi dan calon istrinya.
Setelah melakukan investigasi lebih lanjut, polisi terkejut menemukan bahwa Luthfi bukanlah korban tunggal Jaka.
Baca Juga: Taktik Licik Sugianto Kelabui Warga Usai Habisi Nyawa Istrinya Sendiri
Ada enam pasangan lain atau 12 calon pengantin yang juga menjadi korban tindakan penipuan yang sama oleh Jaka.
“Kami menemukan bahwa Jaka telah melakukan tindakan serupa kepada sejumlah pasangan lainnya. Dari keseluruhan laporan yang kami terima, total kerugian yang dialami oleh para korban mencapai Rp 1,5 miliar,” ungkap Wira.
Jaka sekarang berada di balik jeruji besi, dengan polisi yang masih melakukan investigasi mendalam untuk mencari tahu apakah ada korban lain yang belum melaporkan kasus serupa.
“Kami belum menutup kemungkinan adanya korban lain yang enggan melapor karena rasa malu atau trauma,” jelas Wira. (*)