BARAK.ID – Tim gabungan polisi berhasil menangkap lima anggota komplotan begal yang menyerang Satrio Mukti Raharjo, seorang calon siswa (casis) Bintara Polri, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Pelaku Begal Satrio Mukti Casis Bintara Polri Ditembak Mati
Satu dari lima pelaku ditembak mati karena melawan saat hendak ditangkap.
“Pelaku memberikan perlawanan saat akan ditangkap. Oleh karena itu, tindakan tegas diambil oleh tim Jatanras dan satu pelaku akhirnya tewas,” ungkap Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Imam Yulisdiyanto, Kamis (16/5/2024).
Pelaku yang tewas tersebut berinisial PN dan diduga sebagai eksekutor yang membacok korban.
“PN adalah eksekutor yang membacok Satrio Mukti Raharjo,” tambah Imam.
**Dua Pelaku Dilumpuhkan dengan Tembakan**
Selain PN, dua pelaku lainnya, AY dan MS, mencoba melarikan diri saat penangkapan.
Polisi kemudian mengambil tindakan tegas dengan menembak kaki keduanya untuk melumpuhkan mereka.
“Dua pelaku ini dilumpuhkan dengan tembakan di kaki karena mencoba melarikan diri,” jelas Imam.
*Peran Kelima Tersangka*
Kelima pelaku yang ditangkap memiliki peran masing-masing dalam komplotan tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan peran dari tiap pelaku dalam aksi begal ini.
“Ketiga pelaku utama dalam aksi ini adalah joki, kapten, dan eksekutor yang membacok korban,” kata Ade Ary.
Ade juga mengungkapkan bahwa dua pelaku lainnya bertugas memasarkan dan membeli barang-barang hasil curian dari korban.
“Peran dua pelaku lainnya adalah membantu memasarkan motor dan handphone hasil curian, serta sebagai pembeli barang hasil kejahatan,” tambahnya.
**Kronologi Kejadian**
Insiden begal ini terjadi pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 04.00 WIB saat Satrio Mukti Raharjo sedang dalam perjalanan menuju SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan, untuk mengikuti psikotes sebagai bagian dari rangkaian tes Bintara Polri.
“Saat kejadian, saya sedang berangkat menuju tempat tes. Saya berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dimulai pukul 05.00 WIB,” ungkap Satrio.
Ketika melintas di Kebon Jeruk, Satrio dihadang oleh satu motor yang ditumpangi tiga orang.
Awalnya, Satrio sempat melawan dan berhasil menjatuhkan salah satu pelaku.
Namun, pelaku lainnya segera turun dan mengeluarkan senjata tajam jenis golok.
“Pelaku langsung mengayunkan golok ke arah saya, yang saya tangkis dengan tangan. Akibatnya, jari kelingking saya hampir putus,” kata Satrio.
**Luka Parah dan Perampasan Motor**
Akibat serangan tersebut, Satrio mengalami luka serius dan segera dilarikan ke RS Tarumanegara untuk menjalani operasi penyambungan jari.
“Saya langsung dibawa ke rumah sakit dan menjalani operasi hari itu juga,” ujar Satrio.
Pelaku berhasil merampas motor Aerox warna hitam milik Satrio serta mengambil handphone miliknya sebelum melarikan diri.
“Motor dan HP saya dirampas oleh pelaku, kemudian mereka langsung kabur,” lanjut Satrio.
**Penyergapan Komplotan Begal**
Berkat kerjasama tim gabungan Polsek Kebon Jeruk, Polres Jakarta Barat, dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, para pelaku berhasil ditangkap.
Ade Ary memuji kesigapan dan koordinasi antar unit kepolisian yang berhasil mengungkap kasus ini.
“Kesigapan dan koordinasi tim gabungan sangat membantu dalam menangkap lima pelaku komplotan begal ini,” kata Ade Ary.
Ade juga menegaskan bahwa ketiga pelaku utama dalam komplotan ini adalah spesialis dalam tindak kejahatan kekerasan, khususnya dalam kasus pencurian dengan kekerasan (Pasal 365 KUHP).
“Mereka adalah spesialis kejahatan kekerasan, khususnya pencurian dengan kekerasan,” tuturnya.
*Upaya Pencegahan dan Penegakan Hukum*
Kasus ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman kejahatan jalanan yang masih mengintai masyarakat.
Kepolisian berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penegakan hukum guna melindungi warga dari aksi kriminal semacam ini.
“Kami akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan di area-area rawan kejahatan untuk memastikan keamanan masyarakat,” tegas Ade Ary.
Dengan tertangkapnya kelima pelaku ini, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan lainnya.
Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan melaporkan segala bentuk kejahatan kepada pihak berwajib.
“Semoga penangkapan ini memberikan efek jera dan masyarakat dapat lebih tenang. Kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan segera melaporkan jika melihat atau mengalami tindak kejahatan,” tutup Ade Ary. (*)