Selain itu, berbagai virus juga bertanggung jawab atas kasus pneumonia, termasuk RSV (Respiratory Syncytial Virus), Influenza, Adenovirus, SARS-CoV-2 yang dikenal sebagai virus Covid-19, Rhinovirus, dan lainnya. Pengetahuan ini menegaskan betapa kompleks dan beragamnya penyebab pneumonia, membutuhkan pendekatan diagnostik yang hati-hati dan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Rahasia Mengubah Burung Puyuh Menjadi Mesin Penghasil Uang, Dari Halaman Rumah ke Rekening Bank!
Pneumonia seringkali dimulai dengan gejala yang mirip infeksi saluran pernapasan atas, termasuk demam, batuk, dan pilek yang berlangsung selama 3 hingga 5 hari. Gejala ini kemudian berkembang menjadi sesak napas. Penting untuk mengenali tahapan awal ini untuk penanganan yang tepat.
Para ahli kesehatan menekankan bahwa pneumonia bukan hanya dapat diobati, tetapi juga dicegah. Langkah pencegahan meliputi menjalani gaya hidup sehat, seperti rutin mencuci tangan, memakai masker, pemberian ASI eksklusif, konsumsi vitamin A dosis tinggi, dan menjaga pola makan yang seimbang. Vaksinasi lengkap juga merupakan aspek kunci dalam mencegah pneumonia pada bayi dan anak.
Dalam hal pengobatan, pemberian antibiotik yang tepat dan rasional oleh dokter terbukti efektif untuk mengatasi pneumonia pada anak yang disebabkan oleh bakteri. Kesadaran akan gejala, pencegahan, dan pengobatan yang benar adalah kunci untuk melawan penyakit ini. (*)