Akar masalah dari kasus ini bermula dari pandangan Arif yang menganggap hubungan mereka hanya untuk kesenangan semata.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa ketika Rini meminta Arif untuk menikahinya, Arif hanya menjawab dengan pandangan yang sederhana dan seolah tidak bertanggung jawab.
“Korban menanyakan status hubungan mereka yaitu ‘kita mau bagaimana?’. Kemudian tersangka jawab ‘ini kan cuman seneng-seneng saja. Kita sama-sama mau’,” papar Wira.
Wira juga mengungkapkan bahwa Rini berusaha keras untuk meminta tanggung jawab dari Arif terhadap hubungan mereka.
Baca Juga: Dilipat dalam Koper, Begini Kondisi Jasad Rini Mariany saat Ditemukan
Namun, Arif tampaknya hanya menawarkan sebuah kesepakatan yang berbasis pada uang.
“Korban menyatakan intinya tersangka harus bertanggung jawab untuk nikahin korban. Tersangka jawab ‘Kalau pinjem uang setoran ini nanti kita nikah’. Namun korban nolak. Kemudian tersangka tanya ‘Mau dinikahin atau tidak?” jelasnya.
Percakapan yang semula dimaksudkan untuk membahas hubungan mereka akhirnya berubah menjadi saling adu mulut yang menghasilkan konsekuensi yang mengerikan.
Ketika Rini melontarkan kata-kata yang dianggap menyakitkan oleh Arif, kemarahan Arif terpicu, dan akhirnya ia melancarkan serangan keji terhadap Rini.
“Korban jawab ‘Ngapain ngurusin yang kayak gini? saya nggak ikut-ikut. Saya mau setor uang. Ngapain auditor kayak kamu, b*****k’. Perkataan ini yang mungkin menyulut emosi tersangka, yang kemudian tersangka membenturkan kepala korban sehingga pingsan dan disekap mulutnya, selanjutnya dicekik 10 menit,” pungkas Wira. (*)