Saka mengaku bahwa dirinya disiksa hingga dipaksa untuk mengaku terlibat dalam pembunuhan Vina.
“Saya dipaksa mengaku setelah mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian,” ungkap Saka.
Ia menceritakan bagaimana dirinya ditangkap saat mengisi BBM untuk sepeda motor pamannya di sebuah SPBU dan kemudian dibawa ke Polresta tanpa penjelasan apapun.
“Saat mau mengantar motor, sudah ada polisi. Saya niatnya hanya mengantar motor malahan ikut ditangkap juga tanpa penjelasan apapun,” jelas Saka.
Ia menceritakan bahwa sesampainya di Polresta, dirinya langsung dipukuli, disiksa, hingga diestrum agar mengakui jika dirinya terlibat dalam pembunuhan Vina.
Saka juga mengatakan bahwa ia tidak mengenal dan tidak pernah bergabung dengan kelompok geng motor.
Baca Juga: Dari Sopir Angkot Hingga Jadi Suami Sultan Makassar, Atox Daeng Sila Malah Selingkuh dengan Pembantu
Remaja yang sempat mendekam di penjara ini mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal anggota geng motor dan bahkan tidak memiliki sepeda motor.
“Bagaimana saya bisa ikut geng motor kalau saya sendiri tidak memiliki sepeda motor,” tegasnya.
Saka merasa bahwa dirinya adalah korban ketidakadilan dan berharap mendapatkan keadilan yang sesungguhnya.
Pengakuan Saka dan klarifikasi dari Wahyu Tjiptaningsih menarik perhatian publik yang memberikan dukungan moral kepada kedua pihak.
Banyak yang menyatakan simpati dan meminta agar kasus ini diselidiki lebih lanjut untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya. (*)