Bawaslu berencana untuk memeriksa isi rekaman lebih detail untuk menentukan apakah terdapat unsur pelanggaran.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta, menawarkan perspektif alternatif, menegaskan bahwa Bupati Tamba sebenarnya berusaha mendorong partisipasi pemilih untuk mengurangi angka golput di Jembrana, bukan mengintimidasi atau mengarahkan dukungan ke calon tertentu.
Baca Juga: Kernet Truk Tewas dalam Laka Runtun di Jalinsum Lubuklinggau
Menurut Mudarta, Bupati Tamba hanya menyediakan informasi tentang caleg-caleg dan menekankan pentingnya kehadiran di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Mudarta juga menyatakan bahwa rekaman tersebut mungkin telah diedit untuk menciptakan kesan yang salah dan menekankan bahwa selama tidak ada pelanggaran hukum, tidak ada masalah dengan isi rekaman.
Dia membantah klaim bahwa Bupati Tamba secara spesifik mengajak kaling untuk mendukung Partai Demokrat, mengklaim bahwa Bupati hanya memberikan contoh dari banyaknya pilihan politik yang tersedia bagi pemilih. (*)