Video tersebut memperlihatkan Efin yang emosi hingga tega membanting pengeras suara yang digunakan oleh mahasiswa untuk berorasi.
Efin, sebagaimana dilaporkan detikSumut, mengakui perbuatannya tersebut.
Dia menyatakan bahwa aksi demonstrasi mahasiswa di dekat usahanya telah mengganggu operasional bisnisnya.
“Sebelumnya, ada keributan antar mahasiswa yang merusak properti usaha saya. Jadi, ketika mereka berdemo lagi dan ingin membakar ban, saya menjadi marah,” ungkap Efin.
Dia berpendapat bahwa mahasiswa seharusnya berdemonstrasi di dalam kampus saja, karena aksi di luar kampus menurutnya menimbulkan rasa takut pada masyarakat dan merugikan usahanya.
“Saya memang membanting pengeras suara mereka karena mereka berdemo di luar kampus,” tambah Efin.
Efin juga mengkonfirmasi bahwa dirinya merupakan calon legislatif dari PDIP untuk DPRD Kota Medan.
Baca Juga: Kronologi dan Identitas 12 Penumpang Tewas dalam Kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cipali
Video yang berdurasi 58 detik itu memperlihatkan Efin berkonflik dengan mahasiswa Unika yang sedang berdemo di Simpang Unika Medan.
Insiden ini terjadi pada Rabu (13/12/2023) pukul 21.00 WIB. Demonstrasi mahasiswa ini berkaitan dengan 19 mahasiswa Unika yang dijatuhi sanksi DO dan skorsing.
Paskawan Gultom, pemimpin aksi mahasiswa, membenarkan kejadian tersebut.
Dia menjelaskan bahwa mereka sedang melakukan orasi di Jalan Setia Budi, Kota Medan, ketika Efin mendekat dan terjadi insiden.
“Efin datang dan mendorong saya, merampas pengeras suara dari tangan saya dan melemparkannya ke aspal. Kami hampir terlibat baku hantam,” kata Paskawan. (*)