Nisa dan Erlangga, orangtua bayi, mengalami serangkaian peristiwa yang mengkhawatirkan di Klinik Alifa, termasuk pelayanan yang tidak memadai dan kehilangan komunikasi yang efektif dari pihak klinik selama proses persalinan. Keluarga mengklaim bahwa bayi tersebut tidak diberikan perawatan yang sesuai, termasuk penempatan di inkubator yang vital bagi bayi prematur.
Selain itu, keluarga mengungkapkan bahwa mereka tidak diberikan informasi medis yang memadai dan tidak menerima dokumentasi kelahiran yang penting. Keadaan menjadi lebih tragis saat bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah beberapa jam pulang dari klinik tanpa penanganan medis yang adekuat.
Situasi memburuk ketika keluarga kembali ke Klinik Alifa untuk mendapatkan penanganan darurat namun menemukan klinik tutup. Setelah mendesak, salah satu bidan melakukan pemeriksaan dan menyatakan bayi tersebut telah meninggal.
Keluarga yang terpukul dan kecewa kemudian membawa kasus ini ke media sosial, menyerukan keadilan dan mengharapkan tindakan dari pihak berwajib. (*)