“Sudah kayak saudara (dengan Eki). Orang tua korban juga sudah tahu saya. Pernah menginap di rumah Eki,” kenangnya.
Baca Juga: Link Video Ibu Baju Oren “Mama Lagi Mau” Viral di TikTok, Mediafire, Instagram dan X
Keraguan Terhadap Kesaksian Liga Akbar
Eks Kabareskrim Polri, Ito Sumardi, meragukan kehadiran dan pengakuan Liga Akbar sebagai saksi kunci.
Ia menyebutkan bahwa keterangan yang disampaikan oleh Liga bisa saja tidak benar karena kemungkinan adanya intervensi atau intimidasi.
“Kalau keterangan saksi ini kan mungkin saja ada intervensi, intimidasi atau diiming-imingi sesuatu,” kata Ito yang dikutip dari Youtube tvOneNews.
Menurut Ito, hanya keterangan yang diberikan oleh Liga tidak cukup kuat mengingat banyak saksi sebelumnya yang dianggap sebagai kunci pembunuhan Vina namun tidak menemukan titik terang.
Ito juga mengimbau pihak kepolisian untuk menindaklanjuti keterangan yang diberikan Liga dengan teliti.
“Disinilah Polda Jabar dengan penyidik sedang bekerja keras, setiap keterangan para saksi ini akan dicek,” ucapnya.
Pakar Psikolog Forensik, Reza Indragiri, juga meragukan kesaksian yang diberikan oleh Liga.
Reza berpendapat bahwa Liga mungkin tidak menyaksikan langsung pembunuhan tersebut.
“Kalau Liga Akbar ini berhasil melarikan diri, berarti jangan-jangan pada saat itu sebenarnya dia tidak menyaksikan apa yang dialami Vina,” jelasnya.
Selain Reza, Pakar Hukum Pidana, Hery Firmansyah, juga memberikan pendapat serupa.
Ia menilai kesaksian Liga tidak cukup mendetail untuk disebut sebagai kunci pengungkapan kasus.
“Kalau dia hanya sekedar lari saja, berarti dia tidak melihat proses itu (pembunuhan) dari awal,” ucapnya.
Hery menambahkan bahwa jika Liga kembali ke tempat kejadian, kesaksiannya mungkin lebih bernilai.
Kehadiran Liga Akbar melalui kuasa hukum Pegi alias Perong ini justru memunculkan diskusi di kalangan tokoh sosial.
Reza Indragiri, Hery Firmansyah, dan Ito Sumardi kompak meragukan sosok Liga sebagai saksi kunci.
Mereka menduga bahwa kesaksian Liga bisa saja dipengaruhi oleh pihak lain.
“Keterangan-keterangan yang tidak lengkap ini, apakah datangnya dari dia sendiri atau dari eksternal,” jelas Reza.
“Ntah ada yang mengiming-imingi, atau juga mungkin ada yang intimidasi,” lanjutnya.
Hery Firmansyah pun menambahkan bahwa jika Liga hanya sekedar lari dari tempat kejadian, maka ia tidak dapat memberikan kesaksian yang lengkap.
Ito Sumardi menyatakan hal yang sama, mencurigai adanya intervensi dalam kesaksian Liga.
“Kalau keterangan saksi ini kan mungkin saja ada intervensi, intimidasi atau diiming-imingi sesuatu,” ujarnya.
Keterangan Liga Akbar yang baru mencabut kesaksian lama dan mengungkap adanya paksaan saat awal penyelidikan, menambah kompleksitas kasus pembunuhan Eki dan Vina. (*)