Namun, janji tersebut tampaknya hanyalah angin surga, sebab Jihan tidak diizinkan untuk bertemu dengan para korban.
Situasi menjadi lebih rumit saat terungkap bahwa untuk mengamankan kediaman Jihan Zulfa, keluarganya sampai menyewa orang-orang yang berpura-pura sebagai polisi.
Baca Juga: Mahasiswi Jihan Zulfa Firdaus Diburu Netizen: Penipu Arisan untuk Gaya Hidup Mewah
Beranjak dari kejadian tersebut, para korban yang merasa dirugikan menggandeng Babinmas dan Koramil untuk mengambil langkah mediasi.
Tuntutan mereka sederhana namun mendesak: pengembalian dana dan keadilan yang harus ditegakkan.
Klimaks dari peristiwa ini terjadi ketika Jihan Zulfa Firdaus dan Audi Fachri dipaksa untuk membuat surat perjanjian di depan para korban dan saksi.
Surat perjanjian tersebut merupakan langkah awal yang diperlukan untuk memberikan secercah harapan kepada para korban bahwa tanggung jawab akan diambil dan kerugian mereka akan diperhitungkan. (*)