Dari perspektif kepolisian, Aipda dari Polresta Manado menggambarkan Bemo sebagai preman yang kooperatif. “Walaupun sering bermasalah, Bemo selalu kooperatif,” ungkap Aipda tersebut.
Bemo juga terkenal akan kebiasaannya yang sering berbagi dengan warga sekitar, mengubah pandangan negatif tentang stigma preman. Prosesi pemakaman Bemo, dikerumuni para pelayat, menunjukkan tingkat penghormatan dan duka yang dalam dari warga setempat.
Jenazah Bemo dibawa dari Masjid Jami Miftahul Jannah menuju pemakaman keluarga di Kombos Timur, dikawal oleh kepolisian dan dihadiri oleh ratusan pelayat, menciptakan suasana duka yang menyelimuti seluruh prosesi.
Iptu Agus Haryono, Kepala Seksi Humas Polresta Manado, mengonfirmasi penahanan Opal dan proses hukum yang sedang berlangsung. (*)