Berdasarkan olah TKP serta pengakuan saksi, pihak kepolisian kini lebih condong pada dugaan bahwa Ristia Ningsih menjadi korban pembunuhan sadis.
Darah yang bercucuran dari tubuhnya menjadi petunjuk adanya kekerasan yang dialaminya.
“Bukti petunjuk yang kami dapat saat ini lebih mengarah ke dugaan pembunuhan. Kami tengah mengerahkan segala kemampuan untuk segera mengungkap pelaku dibalik peristiwa keji ini,” tegas Kompol Mukarom.
Salah satu barang bukti krusial yang dimiliki penyidik adalah rekaman kamera pengawas (CCTV) dari Kedai Anak Mami.
Dari rekaman inilah, polisi mengaku telah berhasil mengidentifikasi seseorang yang diduga kuat terlibat dalam kejadian berdarah ini.
“Bukti petunjuk berupa rekaman CCTV mengarah pada seseorang yang kami duga kuat sebagai pelaku. Identitas orang tersebut sudah kami kantongi dari hasil penyelidikan awal,” beber Kompol Mukarom tanpa mau mengungkapkan identitas yang dimaksud.
Kendati demikian, pihak kepolisian tetap mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi main hakim sendiri.
Upaya penegakan hukum kepada pelaku akan ditempuh melalui prosedur yang berlaku untuk memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan.
Dari pengakuan sejumlah karyawan Kedai Anak Mami, terungkap bahwa korban bersama kekasihnya memang menempati salah satu ruangan di kedai tersebut.
Keduanya baru tiba di Jakarta dari Lampung dua hari sebelum tragedi berdarah ini terjadi.
“Mereka bilang suami-istri, jadi diizinkan tidur di resto sama bosnya. Rencananya si cowok bakal dikerjakan di situ, sedangkan si cewek katanya mau dijadikan ART di teman bos,” tutur Restiani.
Sementara itu, dari pihak keluarga korban yang juga telah dihubungi penyidik, diketahui bahwa korban dan kekasihnya belum resmi menikah.
Baca Juga: Jejak Brian Pradana Hasibuan, Pilot Citilink Viral Dituduh Berniat Menjual Organ Bayinya
Artinya kandungan yang dikandung sang korban diduga merupakan kehamilan di luar nikah.
Kondisi ini tentu semakin menambah lika-liku penyelidikan yang harus diurai penyidik.
“Motif kehamilan inilah yang juga akan kami dalami sebagai kemungkinan pemicu terjadinya pembunuhan sadis ini,” terang Kompol Mukarom.
Polisi masih mengintensifkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan mengumpulkan data demi mengungkap pelaku serta motif di balik peristiwa berdarah tersebut. (*)